Jatim Dilanda Kemarau, Ribuan Santri Ponpes Wali Barokah Kediri Salat Istisqa
Kekeringan akibat kemarau panjang ini, imbuh Agung, berdampak luar biasa pada kehidupan. Baik dampak meteorologis maupun hidrologis, ditandai sumber-sumber air menurun debitnya dan bahkan habis.
Masih kata Agung, pemerintah Provinsi Jatim telah melakukan distribusi air bersih ke sejumlah kabupaten dan kota yang masuk dalam kekeringan. Antara lain Banyuwangi, Probolinggo, Bangkalan, dan Kota Pamekasan.
“Alhamdulillah bersyukur Kota Kediri masih diberi kecukupan air, walaupun kemarau panjang. Kami masih bisa mendapatkan sumber air yang cukup memadai. Mungkin beberapa daerah mengalami penurunan level air,” terangnya.
Selain di Ponpes Wali Barokah, salat Istisqa di Kediri juga digelar di Pondok Pesantren Nurul Huda Al Manshurin Tempurejo Kresek dan Ponpes Nurul Hakim Bandar Kota Kediri. Sebelumnya, salat Istisqa juga digelar di Pondok Al Kasun Kediri.
“Kami bersama-sama umat Islam lainnya, berempati dengan musibah ini. Salat Istisqa merupakan wujud empati, dengan membantu lewat doa dengan salat Istisqa,” papar Agung.
Selain santri, salat Istisqa juga diikuti Ketua Ponpes Wali Barokah KH Sunarto, segenap guru pengurus Ponpes Wali Barokah Kediri dan juga pengurus DPD LDII Kota Kediri.(ray/jpnn)
Sekitar 4.000 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah Kota Kediri menggelar salat Istisqa, Selasa (24/10) pagi. Salat ini dilangsungkan di halaman ponpes.
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean
- The Greatest AdvenTARO World Jadi Magnet Baru Pekan Raya Jawa Timur 2024
- Hari Ini Gunung Semeru Kembali Erupsi, Letusan Setinggi 500 meter
- Petasan Meledak di Lumajang, 4 Orang Jadi Korban, Satu Rumah Hancur
- Khofifah Ungkap Peran Penting Sektor SKT untuk Perekonomian Jawa Timur
- Pengendara Motor di Batu Ditembak OTK, Proyektil Masih Bersarang dalam Tubuh Korban
- Polisi Buru Pelaku Pembunuhan di Kediri, Korban-Tersangka Kakak Beradik