Jatim Dorong Suplai Rumah Sederhana
Sebelumnya, Mantan Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jatim Nur Hadi mengatakan perlu ada solusi untuk mendorong pertumbuhan rumah sederhana.
Salah satunya dengan menerapkan sistem zonasi yang dikhususkan untuk area rumah sederhana. Sebab, selama ini kebanyakan pembangunan rumah sederhana berada di daerah yang jauh dari pusat kota sehingga masyarakat enggan untuk membeli di daerah tersebut.
"Ada yang sampai 40 km dari pusat kota. Tentu ini tidak menarik bagi calon pembeli. Makanya perlu zonasi, misalnya di kawasan rumah komersial harus disediakan 5-10 persen untuk perumahan sederhana," ujarnya.
Secara nasional, kebutuhan rumah sederhana itu tidak diikuti dengan anggaran yang memadai. Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dianggarkan sebanyak Rp 3 triliun. Anggaran ini turun dari sebelumnya yang Rp 6 triliun. (res/sof)
SURABAYA - Backlog atau kekurangan suplai perumahan sederhana di Jawa Timur (Jatim) diperkirakan menyentuh 300 ribu unit. Oleh karena itu pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024