Jatim Lebih Suka Jepang, Kelompok Medan Bule

Jatim Lebih Suka Jepang, Kelompok Medan Bule
Jatim Lebih Suka Jepang, Kelompok Medan Bule
 "Ya begini ini kerjaan anak-anak pantai. Kalau nggak surfing, ya minum-minum sambil nyanyi sama tamu," kata Joko Martono, salah seorang anggota kelompok anak pantai yang biasa mangkal di pantai depan Hotel Hard Rock Kuta.

 Dia menceritakan, jumlah anak pantai di Kuta semakin banyak saja setiap tahun. Mereka dengan mudah bisa ditemui hampir di setiap meter bibir pantai.  Meski demikian, sangat sulit mencari data pasti soal jumlah anak pantai di sekitar Kuta. Data yang ada hanyalah pemilik persewaan papan selancar dan sekolah surfing. Itu pun dimiliki desa adat di sekitar Pantai Kuta.

 Sebenarnya, Kuta yang memiliki pantai sepanjang 6,4 kilometer itu berada di tiga wilayah desa adat. Yakni, Desa Adat Kuta, Legian, dan Seminyak. Yang terpanjang memang milik wilayah desa adat Kuta, sekitar 2,4 kilometer. Sisanya dibagi antara Desa Adat Legian dan Seminyak. Masing-masing sekitar 2 kilometer.

 Satgas desa adat Kuta mencatat ada 118 pemilik persewaan papan selancar. Di Legian ada 51 dan di Seminyak ada 35 persewaan. Totalnya 204 tempat persewaan. Tapi, itu hanya jumlah dari sisi pemilik. Padahal, di setiap satu persewaan, ada lima sampai lebih dari sepuluh anak pantai yang menjadi "marketing" papan selancar itu. "Biasanya teman-temannya sendiri," kata Wakil Ketua Satgas Kuta Wayan Sirna. "Kami tidak punya data pastinya," imbuhnya.

Meski sekilas, kehidupan para anak pantai di Bali digambarkan dalam film dokumenter berjudul Cowboys in Paradise. Film itu sempat menghebohkan. Jawa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News