Jatim Lebih Suka Jepang, Kelompok Medan Bule
Kamis, 27 Mei 2010 – 14:12 WIB
"Ya begini ini kerjaan anak-anak pantai. Kalau nggak surfing, ya minum-minum sambil nyanyi sama tamu," kata Joko Martono, salah seorang anggota kelompok anak pantai yang biasa mangkal di pantai depan Hotel Hard Rock Kuta.
Dia menceritakan, jumlah anak pantai di Kuta semakin banyak saja setiap tahun. Mereka dengan mudah bisa ditemui hampir di setiap meter bibir pantai. Meski demikian, sangat sulit mencari data pasti soal jumlah anak pantai di sekitar Kuta. Data yang ada hanyalah pemilik persewaan papan selancar dan sekolah surfing. Itu pun dimiliki desa adat di sekitar Pantai Kuta.
Sebenarnya, Kuta yang memiliki pantai sepanjang 6,4 kilometer itu berada di tiga wilayah desa adat. Yakni, Desa Adat Kuta, Legian, dan Seminyak. Yang terpanjang memang milik wilayah desa adat Kuta, sekitar 2,4 kilometer. Sisanya dibagi antara Desa Adat Legian dan Seminyak. Masing-masing sekitar 2 kilometer.
Satgas desa adat Kuta mencatat ada 118 pemilik persewaan papan selancar. Di Legian ada 51 dan di Seminyak ada 35 persewaan. Totalnya 204 tempat persewaan. Tapi, itu hanya jumlah dari sisi pemilik. Padahal, di setiap satu persewaan, ada lima sampai lebih dari sepuluh anak pantai yang menjadi "marketing" papan selancar itu. "Biasanya teman-temannya sendiri," kata Wakil Ketua Satgas Kuta Wayan Sirna. "Kami tidak punya data pastinya," imbuhnya.
Meski sekilas, kehidupan para anak pantai di Bali digambarkan dalam film dokumenter berjudul Cowboys in Paradise. Film itu sempat menghebohkan. Jawa
BERITA TERKAIT
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
- Melihat dari Dekat Upaya Tanoto Foundation Membentuk Generasi Unggul di TSG 2024