Jatim Lebih Suka Jepang, Kelompok Medan Bule
Kamis, 27 Mei 2010 – 14:12 WIB
Dia menambahkan, di Kuta, mayoritas anak pantai berasal dari luar Bali. Yang paling banyak adalah pemuda asal wilayah di Jatim. Banyuwangi, Jember, dan Lamongan adalah tiga terbanyak. Di luar Jatim, biasanya mereka berasal dari Medan, Flores, Bandung, dan Jakarta. Selain itu, ada kelompok dari Bali. Yakni, dari Karangasem, Bangli, Klungkung, dan lainnya. "Hampir semua suku ada di sini," ungkap pria berambut gondrong itu.
Begitu pula di dua desa adat lainnya (Legian dan Seminyak), anak pantai didominasi pemuda asal Jatim. Ketua Pengelola Pantai Desa Adat Legian (PPDAL) I Wayan Suarta menyatakan, pemilik persewaan papan selancar lebih banyak berasal dari warga desa adat Kuta. Yang mengelola adalah pendatang-pendatang itu.
Joko Martono yang sudah lima tahun berkecimpung di Kuta mengakui bahwa anak-anak pantai dari Jatim memang paling banyak. Dia menjelaskan, kehidupan anak pantai berkelompok sesuai dengan daerah asalnya. Ada kelompok Jember, kelompok Banyuwangi, kelompok Medan, dan sebagainya.
Dia menerangkan aturan-aturan yang berlaku untuk kelompok-kelompok tersebut. Setiap kelompok biasanya memiliki batas wilayah sekitar 20 meter. "Kami tidak boleh beroperasi melebihi batas itu," tegas pria berambut jabrik tersebut sambil menunjuk gapura kecil pintu masuk pantai.
Meski sekilas, kehidupan para anak pantai di Bali digambarkan dalam film dokumenter berjudul Cowboys in Paradise. Film itu sempat menghebohkan. Jawa
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala