Jatim Lebih Suka Jepang, Kelompok Medan Bule
Kamis, 27 Mei 2010 – 14:12 WIB
Memang, kadang ada sentimen pribadi di setiap kelompok. Namun, Joko menyatakan semua kelompok itu akur dan tidak pernah bertikai. "Kami ini cinta damai, nggak ada istilah musuh-musuhan. Yang penting, kami bermain sesuai aturan," ujarnya.
Hasan, nama samaran anak pantai dari kelompok Jember, mengungkapkan, persaingan antarkelompok itu sudah biasa. Cara mainnya pun wajar-wajar saja seperti persaingan bisnis pada umumnya.
Bahkan, trik dengan menjelek-jelekkan kelompok lain juga menjadi rahasia umum di antara kelompok tersebut. Misalnya, anggota kelompok A menceritakan kepada turis bahwa kelompok B itu umumnya orang-orang yang tidak jujur. "Memang itu kurang baik, tapi sudah biasa," imbuhnya.
Tentang selera dan target, kelompok-kelompok anak pantai itu punya favorit berbeda dalam hal tamu yang akan digaet. Hasan menyatakan, kelompok Jatim cenderung memilih mendekati perempuan-perempuan asal Jepang. Kelompok dari Medan dan lainnya lebih suka mendekati bule, baik Australia maupun dari negara lain.
Meski sekilas, kehidupan para anak pantai di Bali digambarkan dalam film dokumenter berjudul Cowboys in Paradise. Film itu sempat menghebohkan. Jawa
BERITA TERKAIT
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
- Melihat dari Dekat Upaya Tanoto Foundation Membentuk Generasi Unggul di TSG 2024