Jatim Masih Kebingungan dengan Instruksi Presiden
Dengan demikian, Jatim hampir tidak membutuhkan daging impor. Namun, jika harga dipaksakan hingga Rp 80 ribu per kilogram, otomatis Jatim harus membuka keran impor. ”Kalau daging impor masuk, para peternak lokal bisa marah,” ungkapnya.
Menurut Ardi, jika presiden memang menginginkan harga tersebut, Jatim harus dimasukkan dalam rencana impor pemerintah. Padahal, impor daging seharusnya lebih dikhususkan pada daerah-daerah yang bukan penghasil daging sapi.
Saat ini harga daging sapi di Jatim memang masih relatif tinggi, berkisar Rp 103 ribu hingga Rp 105 ribu per kilogram. Untuk itulah, petugas dari Disperindag Jatim tengah disebar ke pasar-pasar untuk menyosialisasikan kisaran harga yang ditetapkan pemprov.
Sidak ke pasar juga terus digiatkan. ”Harga tinggi ini cuma faktor psikologis masyarakat. Mereka khawatir stoknya tidak cukup,” ujar Ardi. (dio/jpg/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Dipercaya Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
- Bulog Makassar Memastikan Stok Beras Aman Untuk 14 Bulan ke Depan
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua
- Detik-Detik Mahasiswa Unej Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Gedung Kampus
- Polisi Masih Usut Penyebab Kecelakaan Maut Antara Truk dan Bus di Tol Pandaan
- Pelepasan Tukik untuk Edukasi dan Konservasi Satwa Laut