Jatim Masih Kebingungan dengan Instruksi Presiden

Dengan demikian, Jatim hampir tidak membutuhkan daging impor. Namun, jika harga dipaksakan hingga Rp 80 ribu per kilogram, otomatis Jatim harus membuka keran impor. ”Kalau daging impor masuk, para peternak lokal bisa marah,” ungkapnya.
Menurut Ardi, jika presiden memang menginginkan harga tersebut, Jatim harus dimasukkan dalam rencana impor pemerintah. Padahal, impor daging seharusnya lebih dikhususkan pada daerah-daerah yang bukan penghasil daging sapi.
Saat ini harga daging sapi di Jatim memang masih relatif tinggi, berkisar Rp 103 ribu hingga Rp 105 ribu per kilogram. Untuk itulah, petugas dari Disperindag Jatim tengah disebar ke pasar-pasar untuk menyosialisasikan kisaran harga yang ditetapkan pemprov.
Sidak ke pasar juga terus digiatkan. ”Harga tinggi ini cuma faktor psikologis masyarakat. Mereka khawatir stoknya tidak cukup,” ujar Ardi. (dio/jpg/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemenhan Siap Dukung Prabowo Soal Evakuasi Korban di Gaza
- Ramai Isu Sidang Kode Etik Brigadir Ade Dibatalkan, Polda Jateng Merespons Begini
- Lawatan Prabowo ke Luar Negeri Memperkuat Diplomasi Kawasan, Kemenlu: Ini Hasilnya
- Nihayatul DPR Kecam Dokter Priguna yang Perkosa Pendamping Pasien
- Dokter Priguna Mau Bunuh Diri Sebelum Ditangkap Polisi
- Tim Deradikalisasi BNPT Berkomitmen Layani Warga Binaan Terorisme Secara Humanis