Jatim Tawarkan Ring III
jpnn.com - SURABAYA-pemerintah provinsi menawarkan alternatif lokasi bagi industri yang berencana menanamkan modalnya di jawa timur, yakni di ring III. Alternatif lokasi itu ditujukan bagi industri padat karya yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar.
Sebab dengan berlokasi di ring III, maka besaran upah yang ditanggung lebih rendah timbang wilayah yang masuk ring I.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Budi Setiawan mengatakan kebutuhan tenaga kerja khususnya industri padat karya tinggi. Karena itu, perusahaan harus menyiapkan biaya operasional yang besar sebab komponen upah terus meningkat sejalan dengan penetapan upah minimum kota/kabupaten.
"Makanya, kami mengarahkan industri padat karya seperti tekstil maupun garmen dan alas kaki agar berinvestasi di wilayah yang berada di ring III," katanya kemarin (4/11).
Sedangkan kawasan ring I, lanjut dia, dikhususkan untuk industri padat modal dan banyak menggunakan tenaga mesin. Seperti industri elektronika, industri kimia dasar, industri peralatan listrik, industri baja dan mesin otomotif.
Tawaran itu berlaku bagi investasi baru maupun industri yang ingin merelokasi pabriknya. Sebab dengan memilih berada di ring III, maka beban perusahaan dirasa dapat efisien.
Menurut ia, potensi wilayah ring III tidak jauh berbeda dengan di Jawa Tengah. Daerah yang termasuk ring III antara lain, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Pacitan. "Kalau dilihat dari sisi kultur tidak jauh berbeda dengan Jawa Tengah. Selain itu, hampir sebagian besar kota/kabupaten berdekatan dengan Jawa Tengah," ujar dia.
Menurut ia dengan kesamaan kultur dan kedekatan lokasi itu secara tidak langsung Jawa Timur bersaing dengan Jawa Tengah dalam menggaet investor. Apalagi, selama ini Jawa Tengah diuntungkan dengan posisi upah minimum yang relatif murah.
SURABAYA-pemerintah provinsi menawarkan alternatif lokasi bagi industri yang berencana menanamkan modalnya di jawa timur, yakni di ring III. Alternatif
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Jadi Sebegini Per Gram
- Demi Kemajuan Koperasi, Forkopi Menyerukan Diakhirinya Dualisme DEKOPIN
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- ASDP Catat Lebih dari 1.400 Kendaraan Menyeberang menuju Pulau Samosir Libur Nataru 2024-2025