Jatuhkan Sanksi Baru, Amerika Hajar Sumber Pendapatan Republik Islam Iran
Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat sejak Trump secara sepihak menarik diri pada 2018 dari kesepakatan nuklir Iran 2015 yang dibuat oleh pendahulunya dan mulai memberlakukan kembali sanksi AS yang telah dikurangi berdasarkan perjanjian tersebut.
Sanksi yang telah diberlakukan kembali oleh Trump mulai dari penjualan minyak hingga pengiriman dan aktivitas keuangan. Meskipun sanksi AS itu mengecualikan makanan, obat-obatan, dan persediaan untuk kebutuhan kemanusiaan lainnya, banyak bank asing sudah terhalang untuk berbisnis dengan Iran - termasuk untuk kesepakatan misi kemanusiaan.
Langkah terbaru Washington menargetkan 18 bank utama Iran yang memungkinkan Departemen Keuangan AS menargetkan seluruh sektor ekonomi Iran.
Bank -Bank tersebut antara lain Bank Investasi Amin, Bank Keshavarzi Iran, Bank Maskan, Bank Refah Kargaran, Bank-e Shahr, Bank Eghtesad Novin, Bank Gharzolhasaneh Resalat, Bank Hekmat Iranian, Bank Zamin Iran, Bank Karafarin, Bank Khavarmianeh, Bank Serikat Kredit Mehr Iran, Bank Pasargad, Bank Saman, Bank Sarmayeh, Bank Tosee Taavon, Bank Pariwisata dan Bank Kerjasama Regional Islam.
Amerika Serikat pada Kamis (8/10) memberikan sanksi baru pada sektor keuangan Iran
Redaktur & Reporter : Adil
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Mendadak Melempem, Iran Sebut Membalas Kematian Ismail Haniyeh Bukan Prioritas
- Pentolan Hamas Tewas di Teheran, Republik Islam Iran Janjikan Pembalasan
- Presiden Palestina Kutuk Pembunuhan Pentolan Hamas di Ibu Kota Iran
- Gagal Lindungi Ismail Haniyeh, Iran Berjanji Selidiki Pembunuhannya