Jatuhnya Merpati Diduga Disebabkan Cuaca Buruk

Jatuhnya Merpati Diduga Disebabkan Cuaca Buruk
Jatuhnya Merpati Diduga Disebabkan Cuaca Buruk
Mengenai keterlambatan pendaratan yang diperkirakan  mendarat pada pukul 13.55 WIT, Herry menjelaskan bahwa setiap penerbangan itu pasti ada flightplannya. "Keterlambatan itu mungkin disebabkan karena cuaca, sehingga menyebabkan dia harus berputar dulu. Nah itu yang mengakibatkan adanya pebedaan waktu sedikit dari flight plan yang sudah ditentukan. Mungkin kalau cuaca baik pasti waktunya pas," pungkasnya.

Sementara itu, Vice President Public Relations Merpati Nusantara Airlines, Sukandi mengatakan, dalam proses pendaratan pesawat dipastikan pilot harus  melakukan circling visual karena overhead dari landasan dan ada gunung. "Jadi memang harus berputar di situ sambil dia melihat landasan dengan kondisi hujan. Proses waktu turunnya itu kita tidak tahu. Apakah dia (pilot) itu melihat secara clear atau tidak karena di atas itu dalam keadaan hujan. Mungkin nanti kalau ketemu blackboxnya bisa kita lihat prosesnya," ujarnya.

Lebih lanjut Herry kembali menambahkan, untuk proses evakuasi jenazah korban lainnya, akan dilakukan hingga  3 kali 24 jam ke depan.  "Dalam 3 kali 24 jam ke depan, kami akan  bisa menetapkan sudah tidak ditemukan lagi jenazah korban Merpati. Berarti semuanya bisa dinyatakan meninggal. Tapi jika kita merujuk pada aturan, kita harus mnenemukan dulu. Siapa tahu besok tahu-tahu ada yang berenang ke pinggir dan masih hidup. Maka itu, kita tidak bisa menyebutkan bahwa semuanya meninggal dunia," imbuhnya. (cha/kyd/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Besok, KNKT ke Papua Barat

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan KNKT dan pihak Merpati Nusantara Airlines menduga bahwa jatuhnya pesawat Merpati Nusantara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News