Jauh Lebih Parah Ketimbang saat Soeharto Berkuasa
jpnn.com - JAKARTA - Mantan senator asal Sulawesi Tenggara, Laode Ida yakin keluarga mantan Presiden Soeharto mencermati kondisi politik, prilaku politikus dan pejabat di era reformasi.
Alasannya menurut Ida, keluarga Cendana itu mau membuktikan apakah cita-cita yang reformasi yang diteriakan para aktivis hingga Soeharto jatuh dari kekuasaanya benar-benar konsisten dilaksanakan atau tidak.
"Soeharto dipaksa mundur dari kekuasaannya karena alasan reformasi. Sepertinya, keluarga Soeharto akhir-akhir ini sudah menemukan jawabannya, korupsi di era reformasi yang sangat ditentang itu kini malah semakin merajalela dibanding saat Soeharto berkuasa," kata Laode Ida, Selasa (7/4).
Padahal lanjutnya, Soeharto dijatuhkan karena tuduhan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Saat ini, korupsi uang negara yang melibatkan politisi, pejabat dan pengusaha sudah pada tingkat sangat parah. "Jauh lebih parah ketimbang saat Soeharto berkuasa," tegasnya.
Bahkan ujar mantan Wakil Ketua DPD RI ini, pada era reformasi ini bukan sekedar nepotisme lagi, melainkan sudah sampai pada neo-kerajaan, yakni dinasti yang diperkokoh.
"Padahal dulu, saat Mba Tutut jadi menteri sosial saja, sejagat bangsa ini berteriak, 'Soeharto nepotisme'. Tapi sekarang seluruh lapisan bangun politik dinasti," ungkapnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Mantan senator asal Sulawesi Tenggara, Laode Ida yakin keluarga mantan Presiden Soeharto mencermati kondisi politik, prilaku politikus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC