Jauh Lebih Parah Ketimbang saat Soeharto Berkuasa
jpnn.com - JAKARTA - Mantan senator asal Sulawesi Tenggara, Laode Ida yakin keluarga mantan Presiden Soeharto mencermati kondisi politik, prilaku politikus dan pejabat di era reformasi.
Alasannya menurut Ida, keluarga Cendana itu mau membuktikan apakah cita-cita yang reformasi yang diteriakan para aktivis hingga Soeharto jatuh dari kekuasaanya benar-benar konsisten dilaksanakan atau tidak.
"Soeharto dipaksa mundur dari kekuasaannya karena alasan reformasi. Sepertinya, keluarga Soeharto akhir-akhir ini sudah menemukan jawabannya, korupsi di era reformasi yang sangat ditentang itu kini malah semakin merajalela dibanding saat Soeharto berkuasa," kata Laode Ida, Selasa (7/4).
Padahal lanjutnya, Soeharto dijatuhkan karena tuduhan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Saat ini, korupsi uang negara yang melibatkan politisi, pejabat dan pengusaha sudah pada tingkat sangat parah. "Jauh lebih parah ketimbang saat Soeharto berkuasa," tegasnya.
Bahkan ujar mantan Wakil Ketua DPD RI ini, pada era reformasi ini bukan sekedar nepotisme lagi, melainkan sudah sampai pada neo-kerajaan, yakni dinasti yang diperkokoh.
"Padahal dulu, saat Mba Tutut jadi menteri sosial saja, sejagat bangsa ini berteriak, 'Soeharto nepotisme'. Tapi sekarang seluruh lapisan bangun politik dinasti," ungkapnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Mantan senator asal Sulawesi Tenggara, Laode Ida yakin keluarga mantan Presiden Soeharto mencermati kondisi politik, prilaku politikus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran