Jauh Sebelum #KaburAjaDulu Trending, Ribuan Warga Jateng Sudah Kerja di Luar Negeri

Aziz mengatakan masyarakat harus bisa menangkap peluang terkait lowongan kerja di luar negeri yang menggiurkan. Dia menyatakan perlunya persiapan mental, dan keterampilan yang mumpuni.
"Sebenarnya, melihat tren #KaburAjaDulu di Jateng adalah kantong pekerja luar negeri. Harus ambil sisi positifnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Jateng Pujiono mengatakan tagar #KaburAjaDulu harus direspons positif bagi Warga Negara Indonesia (WNI).
"Jangan kabur dulu sebelum mempunyai kompetensi, dan syaratnya itu lengkap untuk bekerja ke luar negeri," ujarnya.
Menurut Pujiono, apabila tidak teliti akan ada potensi WNI menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Salah satu syarat untuk bekerja ke luar negeri adalah punya kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaan yang nanti akan dikerjakan di negara penempatan.
Selain itu, para calon PMI harus memastikan perusahaan yang akan mengirim atau menempatkan mereka di luar negeri legal dan berizin.
"Sehingga nanti tidak terjadi tindak pidana perdagangan orang atau menjadi pekerja migran ilegal," kata Pujiono.(wsn/jpnn)
Puluhan ribu warga Jateng berbondong-bondong ke luar negeri, di tengah tagar #KaburAjaDulu.
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- Pembangunan Jateng Andalkan Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi: Tingkatkan Pelayanan
- Tanjakan Trangkil Semarang Retak dan Menyembul, Diduga Akibat Patahan
- Tanjakan Kalipancur Semarang yang Retak Padahal Baru Jadi
- Retakan di Tanjakan Trangkil Gunungpati Semarang, Beton Menyembul Picu Kecelakaan
- Aplikasi Kantong UMKM Bantu Pelaku Usaha Jateng Berkembang di Era Digital
- Uang Habis, Pemudik Senang Ada Program Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng