Jauh Tinggalkan Ganjar, Prabowo Nyaman Tanpa Lawan di Puncak Survei SPIN
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif SPIN Igor Dirgantara menjelaskan dari sejumlah survei yang telah dilakukan sejak Agustus 2021 hingga Juli 2023, elektabilitas Prabowo Subianto terus kokoh di posisi puncak.
"Elektabilitas Prabowo masih merajai kontestasi capres 2024 dari simulasi 13 capres. Temuan survei per Juli 2023 menunjukkan ada 34,0% publik masih menjatuhkan pilihannya kepada Prabowo," kata Igor dalam rilis surveinya, Jumat (4/8).
Igor kemudian mengungkapkan, elektabilitas Ganjar Pranowo pun masih terus setia bertengger di posisi kedua dengan perolehan 20,1%.
Peningkatan elektabilitas Prabowo Subianto pada periode ini juga dipengaruhi sejumlah blunder Ganjar Pranowo menjelang dan sekitar rentang waktu tersebut.
"Trend dukungan ke Prabowo terus meningkat sementara Ganjar mengalami stagnan pasca blunder yang sering dilakukan baik oleh dirinya maupun timnya," ungkapnya.
Sementara itu, Erick Thohir dan Ridwan Kamil mengalami peningkatan dukungan dari survei per April 2023 lalu. Kedua sosok ini masih terus berada diposisi ke empat dan lima besar.
Dalam survei itu kemudian juga menanyakan kepada para responden bahwa ebagian besar publik atau 41,7% akan memilih Prabowo sebagai presiden bila pemilu serentak dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh tiga Capres saja (simulasi head to head).
"Sementara Ganjar masih berada di posisi ke-2 dengan 30,3% dan Anies berada di psosisi ke-3 memeroleh 21,0%.," terangnya.
Direktur Eksekutif SPIN Igor Dirgantara menjelaskan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto sampai saat ini belum tertandingi
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Pilkada Muba: Elektabilitas Toha-Rohman Melesat, Lucianty-Syafaruddin Tiarap
- Indo Barometer Bantah Lakukan Survei di Kolaka Utara yang Memenangkan Sumarling Majja–Timber
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim