Jauhkan Komite Normalisasi dari Intervensi

Jauhkan Komite Normalisasi dari Intervensi
Aktivis Koalisi Independen untuk Rekonsiliasi Sepakbola Nasional (KONSEN) Effendi Ghazali, (tengah) dalam jumpa pers Konsen di pressroom Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/4). Dalam jumpa pers tersebut hadir pula Anggota Komite Normalisasi Hadi Rudyatmo (paling kanan) dan Anggota Komisi X DPR Djamal Aziz. Foto : Arundono/JPNN
Konsen juga menyoroti adanya tekanan terhadap Komite Normalisasi sehingga mengambil keputusan yang keluar keputusan FIFA pada 4 April 2011 lalu. Yaitu berubahnya status Pertemuan Silaturahmi menjadi "pra-kongres", dan berlanjut menjadi "kongres". "Justru terbentuknya Komite Pemilihan yang tidak diperlukan karena FIFA menyatakan Komite Normalisasi menjalankan fungsi sebagai Komite Pemilihan," ungkap Effendi.

Yang paling mutakhir, beber Effendi, adalah tekanan yang dialami anggota Komite Normalisasi Hadi Rudyanto. Pada Sabtu 16 April 2011, Hadi Rudiyanto yang tengah berada di rumahnya di Soli, didatangi oleh oknum militer yang memintanya menandatangani surat keputusan pencabutan 54 SK tentang sanksi yang sudah ditetapkan oleh PSSI. "Bahkan Hadi juga ditelpon dengan nada marah-marah oleh oknum tertentu karena menolak melakukan hal tersebut," tandas dosen FISIP Universitas Indonesia itu.

Karenanya Konsen menyatakan kekecewaannya dan menolak tekanan maupun intervensi terhadap Komite Normalisasi. Konsen berharap, semua pihak bersedia mendahulukan kepentingan bangsa sehingga PSSI tidak diberi sanksi oleh FIFA. (fas/jpnn)

JAKARTA - Koalisi Independen untuk Rekonsiliasi Sepakbola Nasional (Konsen), meminta semua pihak yang terkait dengan kisruh Persatuan Sepakbola Seluruh


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News