JAW Penetrasi CPO dan Karet
Senin, 30 Mei 2011 – 10:41 WIB
JAKARTA - Saham perdana PT Jaya Agra Wattie (JAW) mengalami kelebihan permintaan sebesar 2,44 kali. Padahal, jumlah yang dilempar ke public hanya 1,13 miliar saham. Dengan fakta itu, dipastikan ribuan calon pembeli harus rela mengoleksi saham perseroan lewat pasar sekunder. "Sebanyak 48,43 persen diminati investor institusi asing. Ini sebagai bukti, kalau hajtan perseroan melantai di bursa mendapat sambutan positif," tutur Bambang Ibrahim, Direktur Jaya Agra Wattie, di Jakarta. Di sisi lain, perseroan akan mulai ekspansi tanaman karet seluas 4.500 hektar pada 2012. Penanaman itu merupakan bagian integral dari penanaman karet seluas 14.500 ha dalam jangka tiga tahun mendatang. Rincian penanaman itu, 4.500 ha pada 2012, sekitar 6.500 ha 2013, dan 3.500 ha pada 2014. "Sepanjang 2011 kita lebih sibuk dengan pembibitan. Jadi, penanaman mulai intensif digeber pada 2012," tukas Bambang.
Selain institusi asing, investor domestic juga tidak mau ketinggalan. Investor institusi domestik setidaknya mengoleksi sebesar 37,53 persen. Sedangkan investor individu asing sebesar 0,25 persen dan individu domestik sebesar 13,79 persen. Dengan banderol harga IPO Rp 550 per lembar, perseroan merogoh kocek senilai Rp Rp 566 miliar. Pencatatan saham perdana JAW bakal dilakukan pagi ini di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca Juga:
Dana hasil IPO 90 persen akan digunakan untuk membiayai sebagian program penanaman karet, kelapa sawit dan pembangunan pabrik serta fasilitas lainnya di anak-anak usaha perseroan dalam bentuk penyertaan. PT Mandiri Sekuritas dan PT OSK Nusadana Securities bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Baca Juga: