Jawa Bakal Makin Sering Kena Bencana
Dipicu Kepadatan Penduduk dan Disparitas Pembangunan
Senin, 05 Maret 2012 – 07:46 WIB
Bertambahnya penduduk juga ikut menambah potensi kerusakan alam. Sutopo menyebut kalau kerusakan alam juga terkonsentrasi di Jawam pulau yang populasinya mencapai 129 juta jiwa itu. Mau tidak mau, masyarakat akhirnya mendirikan pemukiman di tempat-tempat yang rawan bencana.
Faktor kerusakan lingkungan bukan isapan jempol. BNPB mencatat hutan di Jawa diperkirakan tidak lebih dari 13 persen dari total luas pulau yang mencapai 126.700 kilometer persegi. Padahal, idealnya adalah 30 persen dari luasan wilayah.
Daya dukung lingkungan yang melemah memicu terjadinya tiga macam krisis, yaitu krisis air, pangan dan energi. "Sudah terbukti saat ini, watak hidrologi sungai-sungai di Jawa sudah berubah dan mudah terjadi banjir serta kekeringan," ungkapnya.
Dalam kondisi seperti itu, kata Sutopo, analisis risiko bencana menjadi faktor penting dalam perencanaan pembangunan. Maklum, bencana adalah salah satu faktor penghambat pembangunan.
JAKARTA - Ini peringatan bagi warga yang tinggal di Pulau Jawa. Mereka mesti lebih siap menghadapi bencana. Sebab, Badan Nasional Penanggulangan
BERITA TERKAIT
- Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Pegadaian Hadir untuk Masyarakat Bukan Hanya Soal Bisnis
- Gus Mensos Ungkap Hasil Rapat dengan Menteri KPK
- Aliansi Pemuda Cianjur Tuntut Kematian Peserta Pengobatan Gratis Diusut
- BPKH Sukses Gelar Hajj Run 2024 di Padang, Begini Keseruannya
- Info dari Mensos Jumlah Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
- AMPHURI Dorong Prabowo Lobi Arab Saudi, Biar Kuota Haji Indonesia Bertambah