Jawa Pos Koran Favorit Anak Muda
Jumat, 06 Mei 2011 – 07:00 WIB
Menurut Hermawan, Jawa Pos berhasil meraih penghargaan tersebut karena mampu menggandeng segmen-segmen tertentu. Salah satunya, memikat anak muda dengan halaman DetEksi. Tidak hanya itu, Jawa Pos juga berhasil mengembangkan DetEksi dengan berbagai even off air yang melibatkan anak muda secara langsung. "Ada ikatan emosional antara anak muda dan Jawa Pos, terutama dari DetEksi dan DBL lewat kompetisi basket para pelajar," bebernya.
Dia menyatakan, tidak bisa dimungkiri, halaman dan even khusus anak muda itu sudah menjadi jujukan remaja di metropolis. "Salut untuk kerja keras tim Jawa Pos. Salut juga untuk Azrul Ananda. Tanpa pemikiran dan konsepnya, bisa jadi Jawa Pos belum nomor satu karena masih menjadi koran kuno seperti media-media lain," jelasnya.
Konsultan yang dijuluki guru marketing itu tadi malam juga memaparkan bahwa segmen anak muda menjadi basis marketing para perusahaan. Sebab, jika mereka tidak dipelihara, bisa dipastikan perusahaan bakal mati secara perlahan.
Selain itu, Hermawan menyatakan betapa pentingnya memahami tren gaya hidup gratis. Hal tersebut harus disikapi pemasar dengan bergerak untuk menjadi free-marketing company. Dia mencontohkan betapa suksesnya media-media online gratisan seperti Google, Facebook, Yahoo!, Twitter, YouTube, dan Kaskus. Bahkan, Google berhasil meraup keuntungan USD 162 miliar, sedangkan Facebook USD 42 miliar. "Ingat, anak-anak muda sangat mendominasi di media-media gratisan itu," tegasnya.
SURABAYA - Jawa Pos kembali berhasil meraih penghargaan bergengsi. Setelah menjadi koran dengan jumlah pembaca nomor satu di Indonesia versi AC Nielsen,
BERITA TERKAIT
- Cerita Saksi di Sidang Kasus Korupsi Timah, Mengaku Pernah Ditolong Harvey Moeis
- Sebagian Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Lebat, BMKG Imbau Warga Waspada
- Terbit SK Panglima TNI, Mayjen Ariyo Windutomo Dilantik Jumat Pagi
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Kuburannya Akan Digali untuk Ekshumasi
- Pernyataan Presiden Prabowo Bikin Penasaran Guru Honorer Non-Sertifikasi
- 5 Berita Terpopuler: Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK, Ada yang Cawe-Cawe, Dinilai Sangat Merusak