Jawa Tengah Catat Deflasi, Ganjar: Tugas Saya Memastikan Produksinya Tetap Lancar
jpnn.com, JAWA TENGAH - Provinsi Jawa Tengah mengalami deflasi penurunan harga komoditas pangan dan nonpangan sebesar -0,39 persen pada Agustus 2022.
Bahkan, jumlah tersebut melebihi besaran deflasi nasional yang tercatat sebesar -0,21 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, ada enam wilayah mengalami penurunan sejumlah harga, yakni Cilacap Kota, Purwokerto Kota, Kudus Kota, Kota Surakarta, Semarang, dan Tegal.
Deflasi tertinggi tercatat di Kota Tegal sebesar -0,64 persen, disusul Cilacap-0,55 persen, Purwokerto dan Kota Semarang masing-masing -0,44 persen.
Sedangkan Kudus terjadi deflasi -0,31 persen dan deflasi terendah di Surakarta dengan -0,06 persen.
Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan penyebab deflasi bulan lalu karena sejumlah komoditas, seperti bawang merah dan cabai mulai memasuki masa panen.
Selain itu, penurunan tarif angkutan udara juga memengaruhi deflasi.
Meski begitu, Ganjar mengingatkan agar jangan bersenang dahulu dengan raihan tersebut. Pasalnya, masih ada sejumlah komoditas volatile food yang hasil produksinya belum optimal.
Ganjar juga menyebut harga komoditas yang rendah di Jawa Tengah juga bisa meroket sewaktu-waktu jika muncul gejala-gejala terjadinya inflasi.
- Maruarar Sirait Nilai Pemilih Anies & Ganjar juga Yakin kepada Kepemimpinan Prabowo
- Ganjar Kecam Pengerahan Kades Mendukung Paslon di Pilgub Jateng
- Seusai Purnatugas, Jokowi Titip ini kepada Cagub Jawa Tengah Ahmad Luthfi
- Misteri Pembunuhan Karyawati Call Center di Semarang Terungkap, Pelaku Pacar Korban, Ini Motifnya
- Cara Ganjar Pranowo Mengucapkan Selamat Kepada Prabowo
- Anies-Cak Imin Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud Tak Kelihatan