Jawaban Muslim Pro Atas Tuduhan Menjual Data Pengguna ke Militer Amerika Serikat
"Kami mohon maaf kepada semua pengguna kami atas kekhawatiran akibat laporan ini dan kami dapat mengonfirmasi bahwa data Anda aman bersama kami."
Muslim Pro menyebutkan pihaknya telah "terbuka dan transparan" soal data personal yang mereka simpan.
"Setiap fitur dari aplikasi Muslim Pro tersedia tanpa mendaftar atau masuk. Ini berkontribusi pada anonimitas data yang kami kumpulkan dan kami proses."
Namun sejumlah pengguna aplikasi Muslim Pro telah menyampaikan kekecewaannya.
Bahkan di jejaring sosial seperti Twitter, mereka dengan terang-terangan menyatakan telah menghapus aplikasi Muslim Pro karena kekhawatiran soal data pribadi mereka.
Lewat hashtag #MuslimPro mereka mengunggah foto 'screenshot' yang menunjukkan penghapusan aplikasi dari ponsel mereka.
Di Play Store milik Android dan App Store dari Apple, sejumlah orang juga menulis 'review' yang buruk dan memperingatkan orang lain untuk tidak mengunggah aplikasi Muslim Pro.
Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi
Pengembang aplikasi Muslim Pro telah membantah laporan yang menyebutkan data personal pengguna aplikasinya telah dijual ke militer Amerika Serikat
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan