Jazilul Fawaid Anggap Sertifikat Perkawinan Tidak Mendesak, Lebih Penting Urus Guru
jpnn.com, DENPASAR - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid merespons pernyataan Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang mendorong penerapan sertifikat perkawinan bagi calon pengantin.
Jazilul Fawaid menilai, program sertifikat perkawinan atau sertifikat layak kawin hanya menambah pekerjaan saja, padahal sertifikasi untuk guru saja belum beres.
"Orang sertifikasi guru saja tidak bisa, sekarang sertifikasi layak kawin, menambah-nambah pekerjaan saja," kata Jazilul kepada wartawan di Denpasar, Bali, Jumat (15/11).
Wakil ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa itu mengatakan sebaiknya pemerintah sekarang ini fokus saja kepada sertifikasi tenaga pendidik yang profesional.
"Kalau soal menikah menurut saya lebih kepada sosialisasi agar menikah itu siap, (termasuk) siap secara moral untuk menikah," ujarnya. Jazilul menjelaskan selain menambah pekerjaan saja, sertifikat layak kawin malah akan menyerap anggaran dan lainnya.
Karena itu, dia menyarankan sebaiknya saat ini fokus saja untuk menambah sertikasi guru dan dosen.
"Saya yakin itu juga tidak kelar-kelar tuh. Ini mau mensertifikasi orang yang mau menikah," jelasnya.
Dia setuju kalau pasangan calon pengantin yang hendak menikah harus diberi pendampingan maupun persiapan. Hanya saja, kata dia, kalau sertifikasi perkawinan itu nanti praktiknya akan lebih sulit dilaksanakan.
Program sertifikat perkawinan atau sertifikat layak kawin bagi calon pengantin, dinilai Jazilul Fawaid bukan sesuatu yang mendesak.
- Perempuan Bangsa Menggelar Women Leadership Forum, Upaya PKB Mencetak Pemimpin
- Ada Opsi Gubernur Dipilih di DPRD, Cuma Butuh 1 Kotak Suara
- Gebyar Pernikahan Indonesia Hadirkan Nuansa Tradisional
- Bagi Para Calon Pengantin, Ayo Merapat ke Bridestory Fair 2024 di PIM 3
- Ini yang Akan Dilakukan Muhadjir Effendy Setelah Tak Jadi Menteri
- Dewan Syura PKB: Pencabutan TAP MPR Memulihkan Nama Baik Gus Dur