Jazilul Fawaid: Proses Pendidikan Harus Tetap Berlangsung Dalam Era New Normal
Dirinya sedih ketika proses pendidikan selama masa PSBB, stay at home, work from home, terganggu. Bila demikian terus terjadi menurut Jazilul Fawaid akan menyebabkan hilangnya satu generasi.
“Anak-anak selama masa pandemi Covid-19 jadi kekurangan asupan pendidikan,” ujarnya.
Dia berharap kepada pemerintah agar memperhatkan dunia pendidikan seperti pemerintah juga memperhatikan dunia usaha. Diakui sekarang kebutuhan internet merupakan kebutuhan primer.
“Dulu kebutuhan primer sandang, pangan, dan papan, sekarang ditambah dengan kebutuhan internet,” tegasnya.
Menurut Jazilul Fawaid terdampak dari pandemi Covid-19 tidak hanya dunia pendidikan umum. Dunia pendidikan pesantren pun juga terkena dampak yang sama.
Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada pemerintah juga memperhatikan pendidikan pesantren.
Pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu mengajak semua untuk mengambil hikmah dari wabah Covid-19 yang melanda sejak awal tahun 2020. Dengan adanya wabah membuat manusia dituntut untuk hidup bersih. “Bersih badan dan lingkungan,” paparnya.
Untuk mengatasi Covid-19, di saat vaksin belum ditemukan, Jazilul Fawaid meminta semua untuk waspada. Diharapkan semua mematuhi aturan protokol kesehatan yang diberlakukan. Dicontohkan, aktivitas di Komplek Parlement sudah menerapkan protokol kesehatan.
Dengan jaringan yang bagus dan ketersediaan internet maka proses pendidikan akan tetap berlangsung.
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala