Jebakan Kekerasan Atas Wanita Indonesia yang Menikahi Pria Australia
Lonjakan situs media sosial di Australia yang mempromosikan perempuan muda Asia yang ingin menikah menyebabkan kenaikan pelecehan dan eksploitasi, dengan laporan beberapa perempuan ditahan di rumah-rumah di pinggiran kota dalam situasi yang bisa mengarah perdagangan manusia.
Menik (bukan nama sebenarnya) asal Indonesia pertama kali bertemu pria yang akan dinikahinya di pusat perbelanjaan tempat dia bekerja di Bali.
Mereka terus berhubungan lewat online dan pria itu meyakinkannya untuk mengunjunginya di Australia.
Pada kunjungan keduanya ke Perth, yang dibayar pria itu, dia mulai merasa takut.
"Ia ganteng. Ia baik. Ia menghormati saya pertama kali, ia memperlakukan saya dengan sangat baik pada awalnya, tetapi di Australia dia berubah," katanya.
"Dia sering minum terlalu banyak dan akan selalu meminta saya untuk berhubungan seks. Bahkan jika saya lelah dan mengatakan tidak, dia [masih] menginginkannya, kadang-kadang dua atau tiga kali sehari."
Photo: Menik, 36 tahun, pindah dari Indonesia ke Perth untuk menikah dengan pria Australia yang kemudian terjebak dalam hubungan yang eksploitatif. (Supplied)
Menik mengatakan dia yakin suaminya menjadikannya sasaran karena dia orang Asia.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat