Jebakan Kekerasan Atas Wanita Indonesia yang Menikahi Pria Australia
"Orang yang pergi mencari kencan ke luar negeri cenderung pria yang lebih tua yang tidak senang dengan situasi kencan di negara mereka sendiri, dan mereka menemukan begitu mereka pergi ke luar negeri, mereka tiba-tiba menjadi jauh lebih menarik dan dicari," katanya.
"Di bawah permukaan ini ada transaksi yang dilakukan - seorang pria rata-rata di Australia menjadi berarti di Filipina, dan bagi para wanita, menikah dengan pria Australia seperti memenangkan lotre.
"Sebagian besar, dari umpan balik yang kami dapatkan, semuanya berjalan dengan sangat baik, dan ada banyak pernikahan yang bahagia.
"Tapi kita memang sesekali melihat pria dengan masalah sikap, lebih sering menggunakan ruang obrolan yang lebih longgar, karena mereka tidak diperiksa dengan cara yang sama seperti agen kencan yang lebih terkenal memeriksa para pria."
Eksploitasi juga dapat berjalan dua arah, dengan beberapa wanita meninggalkan suami mereka di Australia segera setelah mereka mendapatkan izin tinggal permanen.
Richard Olszowy, kelahiran Perth, yang telah menikah bahagia dengan istrinya, Astrid, yang kelahiran Indonesia, selama hampir 30 tahun, mengatakan ia kerap melihat hal itu terjadi.
Photo: Richard dan Astrid Onslow telah menikah selama 28 tahun. (ABC News: Erin Parke)
"Kami jatuh cinta ketika saya bepergian untuk bekerja ke Indonesia, dan Astrid adalah agen perjalanan di sana," katanya.
"Saya pikir dalam sebagian besar kasus itu adalah situasi plus-plus dan semua orang menang - pria bertemu seorang gadis yang mencintai dan menghormatinya, dan yang wanita mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?