Jebakan Neolib Paksa Pemerintah Naikkan Harga BBM

Jebakan Neolib Paksa Pemerintah Naikkan Harga BBM
Jebakan Neolib Paksa Pemerintah Naikkan Harga BBM
JAKARTA - Pengamat ekonomi-politik, Ichsanuddin Noorsy menyatakan bahwa rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), merupakan salah satu bentuk pengkhianatan terhadap bangsa. Menurutnya, menaikkan harga BBM dengan dalih pengurangan subsidi semakin menunjukkan perekonomian Indonesia terperangkap dalam sistem neoliberal.

"Jumlah subsidi BBM yang diberikan  kepada rakyat hanya 14,7 persen atau Rp208 triliun dari jumlah APBN sebesar Rp1.400 triliun. Sesungguhnya itu kecil. Tapi karena bangsa ini terjerat oleh neoliberal maka mekanisme pasar bebas harus dipatuhi meski itu mengkhianati rakyat sendiri," kata Ichsanuddin Noorsy, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (1/3).

Celakanya ,lanjut Ichsan, kenaikan BBM ini sudah masuk ke wilayah politik praktis AS yang sudah dipastikan bakal menyokong kandidat Presiden 2014 pro-neoliberal. Disebutkannya, korporasi neoliberal sudah menyatakan dukungan terhadap capres-capres yang pro-neoliberal pula.

"Pemerintah bersama bank dunia dan Amerika Serikat telah menandatangani pencabutan subsidi ini melalui Program Keluarga Harapan (PKH) atau Family Hope Program-The Indonesian Conditional Cash Transfer Program, senilai 400 juta dollar AS. Itu sama dengan bantuan langsung tunai (BLT) yang akan berlaku hingga 2015,” ungkap Ichsan.

JAKARTA - Pengamat ekonomi-politik, Ichsanuddin Noorsy menyatakan bahwa rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), merupakan salah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News