Jebakan Neolib Paksa Pemerintah Naikkan Harga BBM
Kamis, 01 Maret 2012 – 20:02 WIB

Jebakan Neolib Paksa Pemerintah Naikkan Harga BBM
JAKARTA - Pengamat ekonomi-politik, Ichsanuddin Noorsy menyatakan bahwa rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), merupakan salah satu bentuk pengkhianatan terhadap bangsa. Menurutnya, menaikkan harga BBM dengan dalih pengurangan subsidi semakin menunjukkan perekonomian Indonesia terperangkap dalam sistem neoliberal. "Pemerintah bersama bank dunia dan Amerika Serikat telah menandatangani pencabutan subsidi ini melalui Program Keluarga Harapan (PKH) atau Family Hope Program-The Indonesian Conditional Cash Transfer Program, senilai 400 juta dollar AS. Itu sama dengan bantuan langsung tunai (BLT) yang akan berlaku hingga 2015,” ungkap Ichsan.
"Jumlah subsidi BBM yang diberikan kepada rakyat hanya 14,7 persen atau Rp208 triliun dari jumlah APBN sebesar Rp1.400 triliun. Sesungguhnya itu kecil. Tapi karena bangsa ini terjerat oleh neoliberal maka mekanisme pasar bebas harus dipatuhi meski itu mengkhianati rakyat sendiri," kata Ichsanuddin Noorsy, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (1/3).
Baca Juga:
Celakanya ,lanjut Ichsan, kenaikan BBM ini sudah masuk ke wilayah politik praktis AS yang sudah dipastikan bakal menyokong kandidat Presiden 2014 pro-neoliberal. Disebutkannya, korporasi neoliberal sudah menyatakan dukungan terhadap capres-capres yang pro-neoliberal pula.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat ekonomi-politik, Ichsanuddin Noorsy menyatakan bahwa rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), merupakan salah
BERITA TERKAIT
- TNI dan IPB Bersinergi Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional
- Gandeng DANA, Pintu Goes to Office Kembali Digelar
- PNM Mekaar Dukung Perempuan Bangkit, Kisah Ibu Faizal Jadi Inspirasi
- Waskita Karya Update Perkembangan Proyek LRT Jakarta Fase 1B
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Harga Emas Antam Hari Ini 22 April Meroket, Jadi Sebegini Per Gram