Jebakan Resmi
Oleh Dahlan Iskan

jpnn.com - Hari ini, tanggal 15 Januari, tanda tangan itu dilakukan di Gedung Putih. Kalau jadi.
Itulah kesepakatan tahap satu perdagangan Amerika Serikat-Tiongkok. Yang sudah lebih satu tahun ditunggu itu.
Tentu selalu ada drama di baliknya.
Soal perang dagang ini semula Tiongkok sudah bersikap terserah saja --perang terus atau berhenti perang. Saking berlarut-larutnya. Dan berbagai PHP di dalamnya.
Lalu Washington menghubungi Beijing lagi. Minta pembicaraan dilanjutkan.
Beijing tentu melayani. Sikap dinginnya belum sampai tingkat membeku. Prinsip hubungan antar-negara tidak boleh putus. Juga tidak boleh panas.
Lalu muncul pertanda-pertanda. Washington menghendaki ada penandatanganan perjanjian tahap satu di awal Januari 2020.
Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He pun siap-siap berangkat --akhir Desember lalu. Jelas, yang akan berangkat bukan Presiden Xi Jinping. Bukan pula Perdana Menteri Li Keqiang.
Belum ada yang menang dalam perang dagang antara Tiongkok Vs AS. Dua-duanya masih kalah. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok menurun, sedangkan Amerika hanya tumbuh 2,3 persen dari rencana 2,9 persen.
- Bulan Ranjang
- Respons Pemerintah Dinilai Mampu Melindungi Ekonomi Indonesia dari Kebijakan AS
- Apresiasi Langkah Pemerintah Merespons Tarif Impor Trump, Demokrat: Pendekatan Cerdas
- Prabowo Yakin RI Bisa Hadapi Kebijakan Tarif Impor Donald Trump
- Tunggu 20 Persen
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump