Jeffrey Adrian, Calon Air Racer Pertama dari Indonesia

Siapkan Selebrasi Terbang Rendah di Jalan Sudirman

Jeffrey Adrian, Calon Air Racer Pertama dari Indonesia
Jeffrey Adrian di depan pesawat milik Mike Goulian, salah seorang pilot Red Bull Air Racing World Championship, dalam seri di Perth, Australia. Foto: Adrian Aerosports for Jawa Pos

Tahun depan, ketika dinyatakan lulus dari pelatihan, dia bisa mengikuti kualifikasi untuk masuk dalam jajaran peserta Red Bull Air Race World Championship, pada September. Itulah yang membuatnya kian yakin untuk memburu mimpi. Untuk itu, dia harus mengorbankan banyak hal. Salah satunya, dia rela resign dari perusahan tempatnya bekerja selama ini.

Dia sudah tak berdinas dua bulan dan sebulan terakhir gajinya sudah distop. Padahal, dia tengah berada di ambang puncak karir seorang pilot Garuda. Enam bulan lagi dia akan dipromosikan dari senior first officer menjadi captain.

Jeffrey mengaku sudah mengeluarkan uang sekitar Rp 2,3 miliar untuk pendaftaran dan membiayai pelatihan di Red Bull Air Race. Untuk itu, Jeffery harus menguras tabungannya, menjual mobil, plus motor Harley-Davidson.  Dia juga terpaksa mudik ke Bandung  karena rumahnya di kawasan Kemang, Jakarta, telah dikontrakkan dua tahun kepada seorang ekspatriat.

Sayang, sampai saat ini, belum ada dukungan resmi dari Garuda Indonesia. Baik berupa dana maupun memberikan dispensasi agar Jeffrey tidak sampai menanggalkan pekerjaannya. Padahal, Menpora sudah mengirimkan surat kepada Dirut Garuda Indonesia Emirysah Satar untuk memberikan dukungan kepada salah satu pilotnya itu.

Kemapanan tak selamanya menjadi pilihan hidup. Itulah jalan yang ditempuh Jeffrey Adrian. Dia meninggalkan pekerjaan sebagai pilot Garuda Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News