Jeffrey Adrian, Calon Air Racer Pertama dari Indonesia

Siapkan Selebrasi Terbang Rendah di Jalan Sudirman

Jeffrey Adrian, Calon Air Racer Pertama dari Indonesia
Jeffrey Adrian di depan pesawat milik Mike Goulian, salah seorang pilot Red Bull Air Racing World Championship, dalam seri di Perth, Australia. Foto: Adrian Aerosports for Jawa Pos
 

"Itulah yang sekarang sedang diperjuangkan Asosiasi Pilot Garuda (APG). Saya tetap kerja, tapi juga bisa jadi air racer. Sampai sekarang, belum ada tanggapan dari manajemen Garuda Indonesia," ucapnya lirih.

 

Jeffrey merasa aneh, kenapa Garuda Indonesia tidak mendukungnya. Padahal, di ajang itu banyak juga air racer yang berstatus sebagai pilot maskapai penerbangan komersial.  Malah, keikutsertaan mereka bisa mengerek gengsi maspakai tempatnya bekerja. Sebab, setiap kali seorang air racer akan beraksi, announcer selalu menyebutkan negara asal pilot dan maskapai tempatnya bekerja.

 

Contohnya adalah Paul Bonhomme,  air racer asal Inggris yang juga berstatus pilot British Airways. Penerbang pesawat Zivko Edge 540 itu adalah kampiun Red Bull Air Race World Championship dua tahun terakhir.

 

Pengorbanan Jeffrey tidak hanya berupa materi. Dia juga harus memberikan pengertian kepada istri agar mengizinkan dirinya menempuh jalan hidup yang mungkin jauh lebih berisiko daripada menjadi pilot pesawat komersial.  "Sebagai istri,  saya harus ikhlas dan terus men-support apa pun pilihan suami. Saya yakin, itu yang terbaik untuk kami," urai Revi Regina.

Kemapanan tak selamanya menjadi pilihan hidup. Itulah jalan yang ditempuh Jeffrey Adrian. Dia meninggalkan pekerjaan sebagai pilot Garuda Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News