Jejak 63 Spesies Tumbuhan Era Jawa Kuno Terungkap di Relief Borobudur
Menurut Destario, ini merupakan penelitian pertama, dan rencananya akan dilanjutkan pada kisah Karmawibhangga di 160 panel pada bagian kaki Candi Borobudur. "Insya Allah akan dimulai tahun depan," katanya.
Penelitian pada relief Borobudur tersebut dilakukan untuk memahami kearifan lokal nenek moyang dalam mengelola dan memanfaatkan keanekaragaman tumbuhan. Sehingga, menurut dia, ke depan dapat mengadopsi nilai-nilai tertentu dari masa lalu.
Misalnya, ia mengatakan saat ini masih ada orang yang menganggap bahwa tebu itu spesies tanaman yang dibawa oleh penjajah untuk dikebunkan secara massal pada era Belanda. Padahal tebu itu asli tumbuhan Indonesia dan sudah dimanfaatkan sejak zaman kuno.
Selain itu, menurut dia, dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui konsep dasar konservasi tumbuhan yang pernah dilakukan oleh nenek moyang. Informasi tentang konsep tersebut dapat digali dari prasasti maupun dari relief. (antara/jpnn)
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama pengkaji Balai Konservasi Borobudur (BKB) mengungkap adanya 63 spesies tumbuhan era Jawa kuno di relief Borobudur.
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan
- Siap Diresmikan Presiden, Brantas Abipraya Percantik Kawasan Wisata Borobudur
- InJourney Lakukan Penataan Ulang Kawasan Candi Borobudur
- Rangkaian Borobudur Ulambana Nasional 2024 dan Pradaksina Merdeka Sukses Digelar
- Kembangkan Borobudur sebagai Destinasi Pariwisata Spiritual, InJourney & Thai Airways Jalin MoU
- BRI Menanam Grow & Green jadi Cara Menjaga Ekosistem Laut dan Pengembangan Wisata
- Inilah Beberapa Tanaman Herbal Obat Diabetes, Simak Penjelasan Dokter Afifah