Jejak Hitam Penasihat Danantara Thaksin Shinawatra: Korupsi Kebijakan hingga Kasus Pidana

jpnn.com, JAKARTA - Thaksin Shinawatra ditunjuk menjadi salah satu penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).
Penunjukan itu diumumkan oleh Kepala Badan/Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani pada Senin (24/3).
Namun, Thaksin disorot karena memiliki sejumlah kasus dan kontroversi usai menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand.
Pemerintahan Thaksin menghadapi tuduhan korupsi, otoritarianisme, pengkhianatan, konflik kepentingan, bertindak tidak diplomatis, dan membungkam pers.
Thaksin dituduh melakukan penggelapan pajak, lèse majesté (menghina Raja Bhumibol), dan menjual aset perusahaan Thailand kepada investor internasional.
Badan-badan independen, termasuk Amnesty International, mengkritik catatan hak asasi manusia (HAM) di era Thaksin.
Thaksin juga didakwa karena menyembunyikan kekayaannya selama masa jabatan perdana menteri.
Korupsi kebijakan
Dewan Penasihat Danantara, Thaksin disorot karena memiliki sejumlah kasus dan kontroversi usai menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand.
- Prabowo Sebut Pemerintah Qatar Bakal Investasi USD 2 Miliar untuk Danantara
- PPATK Pastikan Pengawasan Independen di Danantara, Sesuai Standar FATF
- Danantara dan Komitmen Presiden Bagi Hilirisasi SDA-Tanaman Pangan
- Media Asing Sorot Danantara, Dinilai Serius soal Profesionalitas
- Ekonom Asing Sambut Baik Susunan Pengurus Danantara
- Daftar Lengkap Pengurus Danantara, Ada 2 Presiden hingga Tokoh Fenomenal