Jejak Indonesia Dalam Sejarah Masuknya Islam di Australia

Fahour menuturkan, selama 40 tahun terakhir, Muslim dari berbagai negara di Afrika dan Timur Tengah menetap di Australia, termasuk mereka yang berasal dari negara terdampak konflik seperti Somalia, Sudan, Irak dan Palestina.
"Sekarang ada lebih dari 600.000 Muslim di Australia yang berasal dari 70 negara. Komunitas Muslim menjadi cerminan multikulturalisme Australia," sebut mantan atlet footy ini.
Fahour baru saja mengunjungi Indonesia untuk meresmikan pameran foto bertajuk Boundless Plains: The Australia Muslim Connection, yang digelar di Museum Sejarah Jakarta hingga 30 April 2019.
Pameran foto ini mengungkap catatan sejarah perkembangan Islam di Australia, termasuk kaitannya dengan para pelaut Makassar yang menjalin hubungan dengan komunitas Aborijin Yolngu di utara Australia.

Islam disebut sebagai agama yang tengah berkembang pesat di Australia dengan tingkat pertumbuhan 20 persen.
"Pameran ini memaparkan bahwa Australia, seperti Indonesia, memiliki kekuatan yang berasal dari masyarakatnya yang multiagama dan multibudaya," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, dalam keterangan pers yang diterima ABC.
"Kita perlu mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan membangun koneksi antara komunitas kita, utamanya komunitas agama kita," imbuh Gary.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya