Jejak - jejak Prajurit TNI di Tapal Batas, Demi Merah Putih
“Ada juga yang pesan,” ujar Ambi Irfan, komandan Pos Lembudud. “Mereka jual ke warga lokal, ke Long Bawan, tak pernah jual ke Malaysia,” sambung pria berpangkat Sersan Kepala itu.
Lembudud memang dikenal penghasil kayu. Warga mengangkutnya dengan kerbau dari hutan dan gunung. Kemudian dilanjutkan dengan kendaraan. Roda dua atau empat. Seperti juga Tanjung Karya, Lembudud masuk Kecamatan Krayan Barat. Pos ini bertugas memantau 348 patok. Yang terdekat 12 kilometer dari pos. “Empat kilometer bisa ditempuh dengan sepeda motor. Sisanya jalan kaki,” terang Ambi Irfan.
Posisi patoknya terhitung ngeri-ngeri sedap. Di dalam hutan, di atas tebing. Konon, waktu pemasangannya, diangkut dengan helikopter. “(Penyisiran) Satu minggu selesai semua,” terang pria yang juga pernah bertugas di perbatasan Papua pada 2014 itu.
Lima belas personel pos ini harus bergantian ke Long Bawan setiap bulan. Untuk pemenuhan logistik. Beruntung mereka di jalur yang sepenuhnya bisa dilalui kendaraan bermotor. Beruntung lagi, dari antara semua pos pamtas di Krayan, Lembudud paling lancar dalam urusan komunikasi. Jaringan 4G, meskipun kembang kempis, melayani mereka. “Itu towernya,” ucap Danki Taufan menunjuk bukit. Hanya beberapa ratus meter dari pos yang juga di atas bukit itu.
Relatif tak banyak masalah di Pos Lembudud. Penerangan mengandalkan tenaga matahari dengan solar cell enam panel. Di bukit di belakang pos, ada bendungan. Yang dibangun pada April lalu. Dialirkan ke rumah-rumah warga, termasuk kamp prajurit. “Selain pengamanan, kami juga mengadakan kegiatan teritorial, seperti membantu membangun gereja dan dam,” sebut Ambi Irfan.
***
Tanjung Karya dan Lembudud adalah dua di antara enam pos di bawah koordinasi Danki Pamtas Yonif R 613/Rja Kapten Taufan HS. Yang lainnya di Long Midang, Krayan, Bahsiuk, dan Long Bawan. Pos Long Bawan semacam pusat koordinasinya. Dikenal dengan Pos Koki atau Kelompok Kompi. Dekat Koramil 0911-06/Kry.
Semua pos itu di wilayah Krayan. Mulai Krayan (sering disebut Krayan Induk), Krayan Barat, Krayan Timur, Krayan Tengah, dan Krayan Selatan. Hingga 11 Juli, para personelnya dalam penantian pulang. Digantikan tim anyar. Bahkan acara perpisahan sudah digelar akhir Juni lalu. Namun, helikopter penjemput tak kunjung tiba. Meski personel dari wilayah lain seperti Malinau sudah dipulangkan.
Patroli prajurit TNI pernah menemukan pergeseran patok, dua hingga tiga meter dari koordinat yang ditandai. Namun, disebut karena kondisi alam.
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral
- Warga Timor Tengah Selatan Serahkan Senjata & Peluru Aktif ke Korem Wira Sakti