Jejak JK dari Orang-orang Dekatnya
Jumat, 26 Juni 2009 – 22:54 WIB
JAKARTA- Sukses mendebat SBY dalam debat Capres II, calon Presiden Jusuf Kalla (JK) terus menuai pujian. Bukan hanya karena keberaniannya, tetapi dengan gaya JK yang 'berbeda' dibandingkan dengan dua capres lawannya, Megawati Soekarno Putri dan Incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat tim suksesnya kian optimis. Karena itu pula, orang-orang terdekatnya pun bernyali mengumbar pujian. Berbagai julukan diberikan kepada mantan saudagar Bugis ini. Ia disebut sebagai juru damai. Juga sebagai pembaharu ekonomi. Berbadan kecil, tetapi berjiwa besar. Itulah serentetan julukan baru yang diberikan oleh Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat, Pakar Otda Ryaas Rasyid, Budayawan Taufik Abdullah dan tokoh Perempuan Tuty Alawiah.
''JK menjadi alasan perlunya sejumlah teori demokrasi barat itu perlu direvisi. Dimana, peran wapres bisa menonjol, tanpa merusak tatanan yang sudah ada,'' kata Komaruddin pada acara peluncuran buku seri pemikiran JK di Jakarta, Jumat (26/6). Tak terbantahkan, acara yang dikemas dengan santai namun serius ini memang menjadi ajang kampanye bagi Jusuf Kalla. Sejumlah tokoh yang hadir, memberikan pujian kepada JK. Tentu dengan caranya masing-masing. Komaruddin, yang menjadi pembicara utama misalnya. Selain menyebut sebagai juru damai, ia juga menyebut JK sebagai pembawa demokrasi baru di negeri ini.
Baca Juga:
"Sebagai Ketua Umum Partai Golkar, JK maju sebagai capres dengan derap langkah seorang kesatria. Apalagi dengan komitmen untuk jadi pemenang. Tanpa kehadiran JK, pasti demokrasi mati suri dan roboh," ujarnya. Menurutnya, JK sebagai negarawan yang terlegitimasi oleh kiprahnya sendiri. JK, masih menurut Komaruddin,
berhasil menempatkan Indonesia sebagai negara yang memiliki wapres terkuat dan berpengaruh.
Baca Juga:
Bukan hanya itu.JK juga dinilai sosok yang berhasil mematahkan mitos presiden harus Jawa. "Orang Jawa memang tidak sedangkal itu pemikirannya. Sekarang lebih terbuka dan semua bisa mimpi jadi presiden," tandasnya. Akumulasi kondisi di atas membuat Komaruddin menempatkan Hidayat sebagai sosok politikus cerdas. "JK punya art politic yang canggih. Dan, mengakomodir semua jenis kultur yang ada pada bangsa ini. Jadi, kultur JK ini bisa mengembalikan kejayaan awal-awal masa Nusantara," imbuh Komaruddin.
JAKARTA- Sukses mendebat SBY dalam debat Capres II, calon Presiden Jusuf Kalla (JK) terus menuai pujian. Bukan hanya karena keberaniannya, tetapi
BERITA TERKAIT
- Polemik Hasto Tersangka, Habiburokhman Gerindra: Sampai Kiamat Enggak Selesai
- FPKB Tolak Penetepan Dekot Jakarta, Ini Alasannya
- Habiburokhman Gerindra Sebut Mahfud Md Orang Gagal, Apa Sebabnya?
- Penyerangan RS Indonesia di Gaza Tak Bisa Dibiarkan, Mardani Desak PBB Bersikap
- Komisi VII DPR Minta Pemerintah Pastikan Libur Nataru Aman dan Nyaman
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut