Jejak Juhanda, dari Lapas Tangerang Hingga Mengebom Gereja di Samarinda

Jejak Juhanda, dari Lapas Tangerang Hingga Mengebom Gereja di Samarinda
Juhanda yang diduga menjadi pelaku pengeboman Gereja Oikumene di Samarinda. Foto: SAIPUL ANWAR/KALTIM POST/JPNN.com

Pada 2010, masjid direnovasi para jamaah hingga kemudian tanpa nama seperti sekarang.

Menurut rencana, kelurahan mengadakan rapat untuk membahas pengambilalihan masjid.

“Mungkin untuk memberantas sel radikal. Ini adalah kali kedua Sengkotek dijadikan markas kaum radikal,” ujarnya.

Siapa Pak Pri yang disebut-sebut membawa Jo ke Sengkotek? Dia memiliki nama Supriyadi.

Seorang ustaz yang tinggal di RT 29, Kelurahan Harapan Baru, Loa Janan Ilir. Menurut warga, Pri sudah diamankan kepolisian.

Di Harapan Baru, dia tinggal di rumah bangsal bersama istri dan anak-anaknya.

Sang istri, ketika Kaltim Post datang, sedang di rumah. Namun, dia menolak menerima media ini.

Supriyadi sebelumnya menggelar pengajian di rumahnya. Setelah mendapat komplain dari warga, pengajian dipindah.

SAMARINDA - Sejam setelah ledakan bom molotov di gereja Oikumene di Samarinda pada Ahad (13/11), polisi mendatangi sebuah bangunan bercat putih,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News