Jejak Juhanda, dari Lapas Tangerang Hingga Mengebom Gereja di Samarinda

Jejak Juhanda, dari Lapas Tangerang Hingga Mengebom Gereja di Samarinda
Juhanda yang diduga menjadi pelaku pengeboman Gereja Oikumene di Samarinda. Foto: SAIPUL ANWAR/KALTIM POST/JPNN.com

-    Namun, karena tak ada keluarga, dia memutuskan pergi ke Samarinda pada tahun yang sama.

-    Juhanda datang ke Samarinda atas ajakan AP, temannya sesama pelaku teror yang menghuni Lapas Tangerang. Dia diminta untuk tinggal bersama ayah AP di Loa Janan Ilir.

-    Selama di Samarinda, Juhanda bergabung bersama Jamaah Anshoru Daulah (JAD) Kaltim.

-    Pelaku pengeboman Gereja Oikumene di Samarinda diduga karena terdapat fatwa ISIS global untuk aksi di daerah masing-masing.

-    Pelaku diduga tak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk ke Suriah membela ISIS dan tak memiliki finansial. Mereka hanya memberikan pesan ke ISIS global lewat aksi di Samarinda.

-    Pelaku dipastikan minim pengalaman dan perencanaan matang. Itu terlihat dari cara peledakan yang mudah diketahui serta pelarian ke sungai setelah melempar bom. Pelaku dipukuli oleh warga.

-    Juhanda disebut blunder karena mengebom di gereja dekat tempat tinggalnya. Sangat jarang teroris mengebom di daerah tempat mereka tinggal.

-    Pelaku pengeboman di Gereja Oikumene dipastikan lebih dari satu orang. Namun tidak diorganisasi secara baik.

SAMARINDA - Sejam setelah ledakan bom molotov di gereja Oikumene di Samarinda pada Ahad (13/11), polisi mendatangi sebuah bangunan bercat putih,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News