Jejak Marga Assegaf di Masjid Wakaf, 2 Tempat Imam Masih Bertahan
Kendati demikian, baik pihak keluarga Assegaf maupun pengurus masjid tidak membongkar salah satunya.
Keberadaan tempat imam tersebut tetap dipertahankan oleh keluarga Assegaf hingga sekarang.
Keberadaannya yang dilihat seolah ada dua ruang kembar di sisi masjid tetap sama hingga sekarang. Hanya yang dahulunya kayu, sudah diubah menjadi tembok kokoh.
“Seringnya itu tempat kedua digunakan untuk mengisi pengajian,” jelasnya.
Selain memiliki tempat imam, masjid yang berdiri hampir dua abad tersebut tak punya tempat khusus muazin.
Tempat ini sangat penting dikala masa Hindia Belanda belum ada pengeras suara.
Menara kecil yang ada tepat diatas masjid pun, bukan berfungsi sebagai tempat muazin.
Menara tersebut hanya sebagai penunjuk bahwa di tempat tersebut ada sebuah masjid, serta fentilasi udara.
Tidak seperti masjid yang sering dijumpai, Masjid Wakaf Assegaf memiliki dua tempat imam di bagian depan.
- Harlah ke-17 BWI, Kemenag Launching Gerakan Indonesia Berwakaf
- Maspion Agresif Garap Pasar Amerika Serikat
- Cobaan Begitu Berat, 10 Tahun Hadapi Dosen Killer di Jerman, Pulang Digugat Cerai
- Ketika Istri Berlagak bak Ratu, Anak Akhirnya Ditelantarkan
- Ketika Ibu Disebut Kurang Ajar, Istri pun Marah Sampai ke Pengadilan
- Kisah Sunan Ampel dan Masjid Rahmat yang Dibangun Semalam