Jejak Nur Said yang Tertinggal di Rumah Pasangan Hartoyo-Suryani
Datang Saat Musim Tembakau, Telepon Suruh Anak
Senin, 27 Juli 2009 – 09:03 WIB
Tempat tinggal keluarga itu sekitar 60 km dari rumah orang tuan Nur Said di Desa Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung. Namun, untuk mencapai tempat tersebut tidak mudah. Sebab, kedua lokasi itu dipisah oleh Gunung Sumbing. Rumah orang tua Nur Said bereda di lereng barat, sedangkan rumah Hartoyo-Suryani di lereng timur.
Mereka mengaku masih sering berkomunikasi dengan pria yang juga memiliki nama lain Nur Sahid, Nur Hasdi, dan Nur Hasbi itu hingga beberapa minggu sebelum peladakan bom Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton. "Rutin kok, kami masih sering berkomunikasi. Bahkan, setahun lalu dia mampir ke sini," ujar Hartoyo kepada Radar Semarang (Jawa Pos Group).
Meski sering berhubungan, kata dia, Nur Said sangat hati-hati. Bila komunikasi melalui telepon, Nur Said meminta anak pertamanya, Muna, yang ngomong. Nur Said hanya mendengarkan di sebelahnya. Hartoyo mengetahui Nur Said berada di samping Muna saat berkomunikasi karena selalu bertanya di mana bapaknya. "Dijawab Muna, ?ini (bapak) ada di sebelah," katanya.
Hartoyo juga mengatakan bahwa Nur Said sering ganti nomor handphone. Kalau seperti itu, dia hanya menunggu keluarga Nur Said menelepon terlebih dahulu.
"Dalam waktu setahun ini, belum pernah bertemu langsung. Tetapi, biasanya anaknya telepon ke sini atau kami yang telepon anaknya. Yang ngomong di handpohone bukan Nur Said langsung. Itu pun kalau handphone-nya tidak ganti nomor," tutur pria 42 tahun itu.
Nur Said sebenarnya tidak benar-benar "menghilang" dari pergaulan keluarga. Dia sering berkomunikasi dengan Hartoyo, kakak
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408