Jejaring Sosial Membuat Warga Semakin Tergerak Bantu Korban Gempa

Lewat Facebook dan Whatsapp, warga semakin tergerak membantu korban gempa di Palu dan Donggala.
Berbagai kalangan, baik individu maupun melalui kelompok, terus berupaya mencoba meringankan beban para korban gempa bumi dan tsunami tersebut dengan memanfaatkan teknologi.
Seperti yang dilakukan Annisah K Fitri yang pernah tinggal di Melbourne, Australia dan kini telah kembali ke Yogyakarta.
Pada awalnya Anisah mencoba menghubungi Mutia, warga asal Palu yang suaminya juga pernah belajar RMIT Melbourne. Baca kisah Mutia dan keluarganya saat gempa disini.
Dari awalnya yang ingin membantu Mutia dan anak-anaknya yang harus tidur di luar, Anisah kemudian mengajak teman-teman lainnya yang pernah tinggal di Melblourne untuk menggalang dana di halaman Facebook-nya.
Ia menyalurkannya langsung dengan salah satu warga yang memiliki akses ke keluarga korban di kabupaten Mamuju, dekat Palu dan Makassar.
"Kita mendapatkan informasi dari relawan disana jika tempat-tempat penampungan masih kekurangan kebutuhan, terutama popok bayi, pembalut perempuan, susu kotak yang bisa diminum anak-anak langsung," ujar Anisah.
"Sekarang kita sedang membuat daftar untuk barang-barang yang difokuskan bagi ibu dan anak."
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya