Jelang Arema vs Persebaya, IPW Soroti Kesiapan Polri

Jelang Arema vs Persebaya, IPW Soroti Kesiapan Polri
Ketua Presidium IPW Neta S Pane. Foto: dokumen JPNN.Com

"Jika terjadi konflik dan korban jatuh, pimpinan kepolisian harus dituntut tanggung jawabnya," ungkap Neta.

Karena itu, dia menambahkan, jajaran kepolisian harus profesional dan tegas dalam mengamankan pertandingan Arema FC versus Persebaya. Selama ini penempatan polisi dalam mengamankan pertandingan sepak bola hanya di ring inti stadion. Sedangkan patroli di perimeter luar stadion seperti area masuk dan parkir tergolong minim.

Sehingga saat terjadi insiden polisi telat tiba di lokasi kejadian. Bahkan, terkadang aparat kepolisian tidak mengetahui apa yang terjadi, seperti kasus pengeroyokan dan pembunuhan terhadap suporter Persija di Bandung pekan lalu.

Untuk itu IPW berharap Polri bekerja profesional dalam mengamankan setiap pertandingan, terutama dalam pertandingan Arema versus Persebaya.

Jika situasinya tidak memungkinkan Polres Malang dan Polda Jatim bisa saja mencabut izin pertandingan tersebut. Tapi jika polisi tetap mengizinkannya dan terjadi kekisruhan atau jatuh korban, kapolres dan kapolda harus siap dicopot dari jabatannya.

"Pertandingan sepak bola bukanlah arena pembunuhan manusia. Lebih baik tidak ada pertandingan sepakbola, jika pertandingan tersebuf hanya membuat orang terbunuh," katanya.

Untuk itu, Neta sekali lagi menegaskan, Polri harus profesional dalam menjaga keamanan pertandingan sepak bola. (boy/jpnn)

 


Ketua Presidium IPW Neta S Pane melihat banyak pihak yang mencemaskan pertandingan Arema vs Persebaya.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News