Jelang Australia Day, Akun FB Warga Aborijin Populer Diretas
'Ini sangat mencurigakan'
Les Thomas telah mengisi laman Facebook ’Blackfullas Revolution’ sejak tahun 2015.
Dia mengatakan bahwa internet sekarang menjadi surga pelindung bagi pelecehan rasial "kecil", dan bahwa media sosial sering kali menjadi medan pertempuran "propaganda".
"Ada banyak unggahan ekstrim kanan dan supremasi kulit putih di internet," katanya.
"Menurut saya waktu dari peretasan ini akan menciptakan kecurigaan langsung, dan laman Facebook kami sangat penting untuk mengorganisir acara-acara dan demonstrasi untuk menyoroti kekhawatiran-kekhawatiran masyarakat Aborigin dan ketidakadilan yang sedang berlangsung.
"Itu tidak mungkin terjadi pada saat yang lebih buruk lagi. Jadi ini sangat mencurigakan."
Administrator Blackfullas Revolution mengaku dia telah kena tipu atau scammed pada hari Kamis (11/1/2018) lalu setelah mengklik sebuah link nakal yang dikirim ke kotak masuk halaman.
Namun, administrator laman Facebool ini tidak mengungkapkan bagaimana mereka mendapatkan kembali kontrol atas halaman itu lagi kemarin.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat