Jelang Debat Cawapres, Ini Permintaan Perawat
jpnn.com, JAKARTA - Jelang debat cawapres 17 Maret 2019, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah mengingatkan agar para kandidat memerhatikan posisi perawat di Indonesia.
Perawat merupakan 60 persen dari tenaga kesehatan yang ada, bertugas 24 jam per hari, 7 hari per minggu dan tidak terbatas pada geografi.
Selain itu, perawat memberikan asuhan keperawatan yang menjangkau seluruh siklus kehidupan klien, dimulai dari pranikah-konsepsi-kelahiran-hingga menjelang ajal, dan dalam rentang sakit maupun sehat.
“80 persen kegiatan di fasyankes (rumah sakit maupun lainnya) adalah kegiatan keperawatan, dan bertanggung jawab pada length of stay. Kedekatan perawat dengan masyarakat menjadi entri point bagi pemberdayaan masyarakan/klien dalam bidang kesehatan,” kata Harif dalam pernyataan resminya, Minggu (17/3).
BACA JUGA: Jelang Debat Cawapres, Ma'ruf Amin Santai Bersama Istri
PPNI juga mengusulkan kepada pasangan capres-cawapres 01 maupun 02 untuk memberikan perhatian serius, nyata, berperikemanusiaan, dan berkeadilan bagi kesejahteraan perawat di seluruh nusantara.
Yang lebih penting, terang Harif, menjadikan program “Satu desa satu Perawat” sebagai bagian dari percepatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
PPNI pun mengusulkan penghapusan praktik rekrutmen ketenagaan perawat dengan status tenaga kerja sukarela (TKS), di manapun dan oleh siapapun (pemerintah maupun swasta).
Kepada dua cawapres yang akan debat nanti malam, Perawat minta agar posisi mereka diperhatikan.
- Soal Jilbab, Dirut RS Medistra Beri Klarifikasi Agar Tidak Menimbulkan Salah Persepsi
- Menaker Apresiasi Badan Ketenagakerjaan Federasi Jerman yang Berminat Terima Perawat Indonesia
- Diduga Menelantarkan Bayi, WNI di Jepang Ditangkap Polisi
- Menaker Ida Fauziyah Bahas Penempatan Perawat Indonesia dalam Kunjungan ke Jerman
- 5 Berita Terpopuler: Jatah Formasi Tendik Kecil, Menteri Anas Minta Usulan Khusus Honorer, Bamsoet Dorong Pengangkatan PPPK
- Perawat Indonesia Diterima Bekerja di Singapura, Ini Harapan Menaker Ida Fauziyah