Jelang Dialog, Iran Tegaskan Tak Bahas Nuklir
Senin, 14 September 2009 – 06:03 WIB
TEHERAN - Kurang dari 48 jam setelah pemerintah AS dan sekutunya akhirnya setuju untuk bernegosiasi langsung dengan pemerintah Iran, Presiden Mahmoud Ahmadinejad menegaskan bahwa topik utama yang ada dalam angan-angan pihak Barat tak akan termasuk dalam topik pembicaraan mereka. Yang dimaksud Ahmadinejad tak lain adalah isu soal nuklir Iran yang memang masih senantiasa menjadi fokus perhatian AS dan sejumlah negara lain. Awalnya, AS masih mencoba untuk tak merespon langsung tawaran negosiasi itu. Namun belakangan, pemerintah Washington akhirnya mengambil langkah untuk menerima tawaran dialog tersebut, guna berjumpa langsung dengan Iran untuk kali pertamanya sejak Barack Obama menjabat. Obama sendiri pada masa kampanye kepresidenannya lalu sempat menyampaikan bahwa ia kelak bakal siap menjalani pembicaraan tanpa syarat dengan Iran.
Seperti diberitakan situs Telegraph.co.uk, Senin (14/9) pagi, ketegasan tersebut disampaikan oleh Ahmadinejad sewaktu menerimma Duta Besar Inggris di Teheran, Simon Gass. "Dari sudut pandang Iran, masalah nuklir ini sudah ditutup. Memiliki teknologi nuklir yang damai adalah hak prinsipil dan legal bagi Iran, dan kami tidak akan bernegosiasi dengan siapapun soal hak yang sudah tak terbantahkan itu," katanya.
Baca Juga:
Sebelumnya, lewat dokumen sebanyak lima halaman yang dipresentasikan kepada sejumlah diplomat Barat pekan lalu, Iran memang telah mengusulkan adanya negosiasi luas terutama soal isu-isu ekonomi dan keamanan regional. Namun mereka tidak sedikitpun menyebutkan di sana soal aktivitas nuklirnya yang masih menjadi sorotan pihak Barat.
Baca Juga:
TEHERAN - Kurang dari 48 jam setelah pemerintah AS dan sekutunya akhirnya setuju untuk bernegosiasi langsung dengan pemerintah Iran, Presiden Mahmoud
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer