Jelang Diambil Alih RI, Laba Inalum Anjlok
Siap Pasok Kebutuhan Aluminium Domestik
Kamis, 21 Februari 2013 – 09:20 WIB
JAKARTA - Proses pengambilalihan saham PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang dikuasai Jepang terus menjadi isu panas. Tapi ternyata, kinerja laba produsen aluminium yang berlokasi di Sumatera Utara tersebut merosot dalam beberapa tahun terakhir. Effendi menyebut, harga logam aluminium di pasar internasional yang mengacu pada London Metal Exchange (LME) memang terus turun. Misalnya, sepanjang semester I 2012 lalu, harganya rata-rata sebesar USD 1.949 per ton, turun 22 persen dibandingkan harga periode semester I 2011 yang sebesar USD 2.501 per ton.
Ketua Otorita Asahan Effendi Sirait mengatakan, kinerja keuangan Inalum memang terpukul oleh turunnya harga aluminium di pasar internasional akibat krisis finansial global. "Sejak 2009, trennya turun," ujarnya saat ditemui di DPR kemarin (20/2).
Baca Juga:
Berdasar data Inalum, laba perusahaan memang menunjukkan tren penurunan. Setelah turun tajam pada 2008, laba perusahaan sempat naik pada 2009, tapi kembali turun mulai 2010. Pada 2012, laba bersih sempat naik, namun masih di bawah level realisasi laba 2008.
Baca Juga:
JAKARTA - Proses pengambilalihan saham PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang dikuasai Jepang terus menjadi isu panas. Tapi ternyata, kinerja
BERITA TERKAIT
- Kesuksesan PLN Membawa Puka Menjadi UMKM yang Kuat Secara Finansial
- Airlangga Sebut PSN di PIK 2 Hanya pada Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- Apa Benar Ada Peran Pemerintah di Pagar Laut Tangerang? Nih Jawabannya
- Sttt, Jangan Kaget Sebegini Nilai Kerugian Adanya Pagar Laut Ilegal
- Pemerintah Buka-bukaan Soal Anggaran Makan Bergizi Gratis, Jangan Kaget
- Produksi Jamu Herbal jadi Bukti Kemandirian Petani di Gunung Kidul