Jelang Diambil Alih RI, Laba Inalum Anjlok
Siap Pasok Kebutuhan Aluminium Domestik
Kamis, 21 Februari 2013 – 09:20 WIB
Effendi mengakui, jika nanti Inalum sudah diambil alih Indonesia, maka produksi aluminium bisa dipiroritaskan untuk memasok kebutuhan domestik. Dia menyebut, harga alunumium produk Inalum sekitar USD 5 - 10 lebih murah dibandingkan aluminium produksi Tiongkok yang saat ini banyak beredar di Indonesia. "Jadi, dari sisi pemasaran tidak ada masalah. Dengan harga yang lebih murah dan kualitas lebih bagus, produk Inalum sangat kompetitif," jelasnya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima mengatakan, saat ini DPR tengah mengumpulkan berbagai data untuk mengambil sikap terkait rencana pemerintah mengambil alih Inalum. "Kinerja keuangan penting, tapi mendukung pasokan aluminium untuk industri domestik juga penting. Semua akan jadi bahan pertimbangan," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, jika nanti sudah diambil alih dan menjadi aset milik negara, dirinya berharap agar pengelolaan Inalum bisa dilakukan oleh BUMN yang merupakan representasi negara, apalagi Inalum juga memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 426 megawatt. "Karena itu, sebaiknya (pengelolaan Inalum) diserahkan ke BUMN," katanya. (owi)
Laba Bersih Inalum
JAKARTA - Proses pengambilalihan saham PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang dikuasai Jepang terus menjadi isu panas. Tapi ternyata, kinerja
BERITA TERKAIT
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global