Jelang Eksekusi Mati, 27 WNA Diam-diam Masuk Nusakambangan
jpnn.com - CILACAP- Eksekusi mati terpidana mati jilid III yang rencananya akan dilaksakan di Pulau Nusakambangan semakin ramai diperbincangkan. Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cilacap pun berkoordinasi dengan Komando Armada Timur (Koarmatim). Mereka menyiagakan satu korvet modern untuk berjaga di perairan Nusakambangan dan Cilacap saat diperlukan.
Nah, dari hasil koordinasi tersebut Lanal Cilacap, menemukan puluhan warga negara Kanada yang memasuki wilayah Nusakambangan di ujung barat saat melaksanakan patroli.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Banyumas (JPNN Group), patroli itu digelar Rabu (18/5) sekitar 07.30. Patroli itu dilaksanakan mulai dari perairan Cilacap dengan menyusuri Segara Anakan sampai Pelawangan di ujung barat Nusakambangan.
Patroli itu diikuti kurang lebih 15 perwira TNI AL dan dipimpin langsung Danlanal Cilacap menggunakan Kapal Patroli TNI AL Majesti dan kapal cepat Sea Rider jenis Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Basarnas Cilacap.
Patroli ini selain memantau perairan, juga menindaklanjuti laporan Pos AL di Desa Klaces, Kampung Laut yang menginformasikan bahwa beberapa bulan terakhir puluhan WNA kerap mengunjungi Pantai Kalijati yang terletak di ujung barat Pulau Nusakambangan.
“Kami menerima laporan, tanggal 5 kemarin, ada 27 WNA dari Kanada, yang mengunjungi pantai di ujung barat Nusakambangan. Saya ingin mendalami informasi tersebut, karena jelas saat Menkopolhukam, Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Cilacap Februari kemarin ditegaskan Nusakambangan tidak diperuntukkan untuk wisata dan merupakan area tertutup,” kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap, Kolonel Laut (S) Johannes Tambunan.
Dari laporan yang didalami Johannes, ke warga dan petugas Pos AL Kleces, terceritakan puluhan WNA asal Kanada tersebut berkunjung secara diam-diam ke Pantai Kalijati dengan dibawa biro wisata dalam paket wisata Pangandaran.
Kejadian ini, tak hanya sekali, karena sebelumnya kurang lebih 13 WNA juga pernah berkunjung. Kejadian ini, kata Johannes, perlu disikapi dan diketahui oleh masyarakat setempat agar bisa melakukan tindak pencegahan.
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Temukan Fakta Ini di Lokasi
- Kombes Taufiq: 1.615 Personel yang Dikerahkan Sangat Siap Amankan Pilkada 2024 Riau
- Majelis Masyayikh Pengin Memastikan Pesantren Tak Hanya Bertahan, tetapi Berkontribusi
- Menaker Yassierli: Formula UMP 2025 Masih Dirumuskan
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional