Jelang Eksekusi Mati, Nusakambangan Rawan Rusuh, Begini Cara Meredam
Lalu, apa yang bisa diperbuat untuk mencegah kerusuhan? Dia menuturkan bahwa sebenarnya sikap sipir terhadap narapidana menjadi kuncinya.
Salah satunya, dengan tidak mengungkit-ungkit soal eksekusi mati. ”Harus diupayakan untuk ngobrol persoalan yang menyenangkan dan semacamnya,” ucapnya.
Selain itu, tentunya penambahan jumlah pengamanan dari Brimob dan TNI tentu diperlukan. Sehingga, kejadian kerusuhan bisa diantisipasi. ”Kami terus koordinasi dengan semuanya,” paparnya.
Namun, upaya lain yang menjadi kebiasaan di Nusakambangan adalah wiridan atau zikir pasca eksekusi mati. Biasanya, kegiatan ini dilakukan sipir dan terpidana bersama-sama. ”Ini menjadi salah satu kunci,” jelasnya.
Dengan wiridan bersama, secara psikologis tentu akan mempengaruhi. Dia menuturkan, mau tidak mau, karena ini berhubungan dengan kematian, maka harus ada yang dilakukan dengan cara yang seirama. ”Ya, orang berdoakan biar bisa menguatkan usahanya,” tuturnya.
Kalau boleh, tentunya sipir akan meminta agar eksekusi mati tidak dilakukan. Sebab, akan membuat dampak besar pada lapas. Namun, karena itu ketentuan pemerintah, semua itu tentu harus diterima. ”Apapun resikonya, tentu kami terus membantu,” ujarnya.
Menurutnya, lapas hanya berwenang untuk membina narapidana, bukan untuk melakukan eksekusi. Sehingga, semuanya diserahkan pada Kejaksaan Agung (Kejagung). ”Kami hanya menunggu saja,” paparnya. (idr/jpnn/habis)
SUNGGUH berat tugas yang diemban para sipir di Nusakambangan. Tugas mengawasi para napi kelas kakap makin berat seiring dengan rencana pelaksanaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408