Jelang Hari Australia, Oposisi Kembali Desak Australia Menjadi Republik
Minggu, 25 Januari 2015 – 13:30 WIB
Pemimpin oposisi federal, Bill Shorten kembali mendesak Australia mengadopsi sistem pemerintahan republik menyusul peringatan Hari Australia besok.
Baca Juga:
Usulan agar Australia menjadi negara republik mencuat dalam sebuah subyek referendum pada tahun 1999, yang jika berhasil lolos Australia akan memiliki presiden yang dipilih oleh DPR, namun referenduk ini gagal menggalang dukungan yang cukup. Berbicara pada peluncuran buku di Melbourne, Bill Shorten mengatakan mimpi Australia memiliki kepala negara perlu diperbarui. "Mari kita memiliki keberanian untuk bertanya pada diri sendiri apakah kita perlu lebih serius menanggapi gagasan ini tidak hanya sekedar angan-angan klise," katanya. "Mari kita berani menyatakan bahwa pemimpin negara kita haruslah seseorang dari warga Australia sendiri,' "Mari kita bersatu di bawah naungan republik Australia -. Model yang benar-benar dapat menyatakan siapa kita sebenarnya, identitas modern kita, tempat kita di kawasan dan dunia" Bill Shorten juga meminta para pendukungnya untuk mendukung pengakuan Penduduk Asli Australia dalam konstitusi. "Mari kita cukup berani untuk menuntut pengakuan konstitusional bagi penduduk pertama benua Australia dan mari kita menghela nafas kehidupan baru ke dalam mimpi Australia dipimpin oleh seorang kepala negara ," katanya.
Pemimpin oposisi federal, Bill Shorten kembali mendesak Australia mengadopsi sistem pemerintahan republik menyusul peringatan Hari Australia besok. Usulan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat