Jelang Lebaran, BI Mesti Perbanyak Tempat Penukaran Uang
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, uang yang beredar di DKI selama Ramadan 2017 mencapai Rp 35,6 triliun. Bahkan, jumlah itu berpotensi naik mendekati Idulfitri.
Sarman menjelaskan, tingginya perputaran uang di Jakarta disebabkan oleh beberapa hal. Pertama adalah gaji tetap. Kemudian, THR dan bonus.
Gaji ke-13 dan THR khusus aparatur sipil negara juga memengaruhi tingginya perputaran uang di Jakarta. Kiriman uang dari TKI di luar negeri yang mengalami kenaikan sekitar sepuluh persen tiap tahun pun berpengaruh terhadap perputaran uang.
"Terakhir adalah tabungan selama setahun yang dipersiapkan untuk kebutuhan Lebaran," kata Sarman, Sabtu (17/6).
Sarman mengatakan, untuk mengantisipasi perputaran uang yang tinggi di Jakarta, maka Bank Indonesia mesti memperbanyak tempat penukaran uang.
"Bank memastikan ketersediaan uang di ATM, termasuk pelayanan di kantor pos," ucap Sarman.
Sarman menjelaskan, tingginya perputaran uang pada saat Ramadan dan Idulfitri diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, baik itu nasional maupun daerah.(gil/jpnn)
Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, uang yang beredar di DKI selama Ramadan 2017 mencapai Rp 35,6 triliun. Bahkan,
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?
- BI Melaporkan Utang Indonesia Menurun, Berikut Perinciannya