Jelang Lebaran, Penjahit Kaki Lima Panen
jpnn.com - TULUNGAGUNG – Momen Ramadan membawa berkah para penjahit di kawasan Jalan Adi Sucipto. Omzet mereka naik hingga 50 persen dibandingkan dengan hari biasa, terlebih menjelang Lebaran.
Handoko, salah seorang penjahit di kawasan tersebut, menyatakan bahwa omzet naik karena jumlah warga yang menjahitkan baju lebih banyak. Kondisi itu terjadi sejak awal puasa dan hingga kini terus bertambah. ’’Awal puasa mulai naik. Kini sekitar 50 persen omzet kami bertambah. Di antara 10 potong pakaian, kini bisa mencapai 20 potong per hari,’’ ungkapnya Sabtu (19/7).
Kenaikan omzet dirasakan seluruh penjahit. Bahkan, tidak jarang penjahit yang menolak order menjahitkan baju atau celana. Alasannya, sudah banyak potongan baju yang belum diselesaikan. Pengguna jasa penjahit tidak hanya dari lokal Tulungagung, tetapi juga Trenggalek dan Blitar. Selain murah, kualitas pengerjaan penjahit bagus.
’’Ada yang dari Trenggalek, Blitar juga. Untuk tarif, rata-rata sama, mulai Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu, bergantung jenis perbaikan baju atau celana,’’ jelas Kusnan, sesama penjahit. (wen/tri/JPNN/c15/bh)
TULUNGAGUNG – Momen Ramadan membawa berkah para penjahit di kawasan Jalan Adi Sucipto. Omzet mereka naik hingga 50 persen dibandingkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Puluhan Rumah di Palabuhanratu Sukabumi Rusak Akibat Abrasi Pantai
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan