Jelang Lebaran, Pungli Meningkat
Selasa, 09 September 2008 – 12:26 WIB

Jelang Lebaran, Pungli Meningkat
SURABAYA – Selain musim menuai untung, momen menjelang Lebaran juga menjadi beban tersendiri bagi dunia usaha akibat meningkatnya ekonomi biaya tinggi (high cost economy). Menurutnya, perlu ada ketentuan yang baku yang melarang berlakunya pungli untuk mendukung iklim investasi dalam negeri. Pasalnya, pungli masih sulit diberantas karena sudah membudaya. ”Pengusaha terpaksa mengikuti karena khawatir urusannya akan dipersulit,” ungkapnya.
Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Djimanto, ekonomi biaya tinggi menjelang Lebaran bisa meningkat 100 persen dibandingkan hari biasa. Tingginya pungutan tidak resmi tersebut sangat membebani pengusaha karena pada hari biasa saja, dana untuk ekonomi biaya tinggi mencapai 30 persen dari total biaya operasional. ”Umumnya, pengusaha memasukkan alokasi ekonomi biaya tinggi ke dalam dana corporate social responsibility (CSR). Itu juga tidak boleh terlalu banyak,” terang Djimanto, Senin (8/9).
Baca Juga:
Melonjaknya ekonomi biaya tinggi menjelang Lebaran, menurut dia, karena ada pihak-pihak yang ingin memanafaatkan momen itu untuk mencari keuntungan. Umumnya, hal itu terjadi di instansi pemerintah dan pelabuhan.
Baca Juga:
SURABAYA – Selain musim menuai untung, momen menjelang Lebaran juga menjadi beban tersendiri bagi dunia usaha akibat meningkatnya ekonomi biaya
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Menggila di Hari Kedua Lebaran
- Harga BBM Shell, BP, dan Vivo Turun Mulai 1 April, Ini Rinciannya
- Menteri ESDM: Mudik 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- BAZNAS Promosikan Produk Kue UMKM Sebagai Hampers Ramadan Favorit
- Penetrasi Keuangan Syariah Rendah, OJK Minta Pelaku Usaha Melakukan Ini
- Libur Lebaran 2025, MRT Jakarta Beroperasi hingga Tengah Malam