Jelang Lengser BHD Sering Absen
Rabu, 18 Agustus 2010 – 04:35 WIB
"Kapolri yang saat ini memang saya nilai kapolri yang terburuk. Tidak visioner dan tidak ada gebrakan yang terbaru untuk mereformasi Polri menjadi lebih memasyarakat," kata Ray yang sempat melaporkan hilangnya Kapolri ke Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan Senin (16/08) lalu.
Menurut penilaian Ray, Kapolri yang dipimpin BHD hingga hampir di penghujung masa jabatannya tidak banyak menyelesaikan masalah, bahkan meninggalkan banyak masalah. Transparansi di tubuh kepolisian yang sebelumnya sudah mulai membaik, kini mulai tertutup lagi.
Dia mencontohkan, kasus Susno Duadji. Sebelumnya ada upaya rekayasa kasus dibalik penahanan pimpinan KPK, Bibit-Chandra, yang bukan ditangani Susno. Namun Susno menjadi kambing hitam hingga akhirnya dirinya dicopot dari jabatan Kabareskrim. Hal inilah dalam pandangan Ray, kepolisian kembali tidak transparan.
Perkara korupsi yang diselesaikan juga, dikatakan Ray, semakin mundur. Hal ini terbukti dengan kesaksian mantan Kabareskrim, Komjen Pol Susno Duadji, yang tidak ditindaklanjuti. Padahal bukti-bukti hingga orang-orang yang terlibat sudah disampaikan. "Tapi kita lihat sekarang, malah Susno-nya yang dikejar dengan pidana. Perkaranya juga seolah-olah dibuat-buat untuk menjerat dirinya karena telah berani membongkar kebobrokan internal Polri,"katanya. (sof/rdl)
JAKARTA - Apakah Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) benar-benar sakit sejak Jumat (13/08) hingga Minggu (15/08)? Penjelasan resmi dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kediaman Hasto Digeledah KPK, Said PDIP Singgung Asas Praduga Tak Bersalah
- Biaya Ibadah Haji Turun, Sekjen PKB: Kualitas Pelayanan Jangan Menurun
- PB Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia Berpartisipasi Dalam Pembangunan Kesehatan
- Agung Laksono Kritik Proses Pemilihan Ketum PMI
- Puluhan Ribu Konten Promosi Produk Kecantikan dan Makanan Ilegal Dihapus
- Kementerian Bertambah, ASN Belum Dipindahkan ke IKN dalam Waktu Dekat