Muktamar Ke-32 IDI, Praktisi Serukan Kebijakan Kesehatan Berkeadilan

Muktamar Ke-32 IDI, Praktisi Serukan Kebijakan Kesehatan Berkeadilan
Praktisi kesehatan dr. Mahesa Paranadipa M, MH, MARS, FICEP. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Praktisi kesehatan dr. Mahesa Paranadipa M, MH, MARS, FICEP mengatakan profesi kedokteran adalah salah satu pilar peradaban manusia yang mengedepankan nilai kemanusiaan, keilmuan, dan etika.

Di Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah menjadi garda terdepan dalam menjaga martabat profesi ini sekaligus berkontribusi nyata bagi pembangunan kesehatan nasional.

"Sebagai organisasi profesi terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 200.000 lebih anggota (Data IDI Online, 2024), IDI tidak hanya berperan sebagai wadah advokasi dokter, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kesehatan yang berkeadilan," ujar Mahesa dalam keterangannya, Sabtu (22/2).

Menurut Mahesa, konsep medical professionalism oleh cruess and cruess (1997) menekankan tiga pilar utama: penguasaan keilmuan, otonomi profesi, dan tanggung jawab sosial.

IDI mengaktualisasikan teori ini melalui program pendidikan berkelanjutan (continuing professional development/CPD) dan penegakan Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI).

Di sisi lain, teori social contract (Hafferty and Castellani, 2009) menjelaskan profesi kedokteran memiliki kontrak dengan masyarakat untuk memberikan upaya pelayanan terbaik bukan hasilnya.

"Yang diwujudkan IDI lewat program kesehatan masyarakat berbasis komunitas, seperti bakti sosial dan edukasi pencegahan stunting," bebernya.

Ketua Umum Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI) itu menuturkan sejak berdiri pada 1950, IDI telah membuktikan konsistensinya sebagai organisasi yang solid. Dengan struktur kepengurusan di 31 provinsi dan 450 lebih kabupaten/kota, IDI mampu menjangkau seluruh lapisan dokter di Indonesia.

Praktisi kesehatan dr. Mahesa Paranadipa M, MH, MARS, FICEP mengatakan dokter adalah salah satu pilar peradaban manusia yang mengedepankan kemanusiaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News